Martin Luther menghasilkan suatu terjemahan Alkitab yang bermutu tinggi dari bahasa Ibrani dan Yunani. Luther bukanlah orang pertama yang menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Jerman, tetapi sebelum beliau belum ada orang yang dapat menghasilkan terjemahan yang begitu bermutu, yang untuk pertama kalinya dikerjakan dari teks Ibrani dan Yunani.
Pada tahun 1521, saat tinggal di Wartburg, Luther menerjemahkan Perjanjian Baru. Di kemudian hari, dia merivisinya di Wittenberg bersama temannya, yaitu Melanchion. Perjanjian Baru tersebut diterbitkan pada September 1522 dan karena itu sering disebut dengan istilah “Perjanjian September” (September Testament). Selanjutnya Luther mulai menerjemahkan teks Ibrani Perjanjian Lama. Ia bekerja sama dengan beberapa rekannya termasuk Melanchion. Ia berkata, “Saya berusaha untuk berbicara dalam bahasa Jerman, bukan bahasa Yunani atau Latin”. Alkitab lengkap yang berisi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru diterbitkan pada tahun 1534. Proyek penerjemahan Alkitab ini begitu menyita waktu di tahun-tahun terakhir hidup Martin Luther. Dengan adanya penemuan mesin cetak pada waktu itu, hasil terjemahan Alkitab ini segera tersebar luas dan memiliki kontribusi yang begitu signifikan pada perkembangan bahasa Jerman modern yang kini digunakan.
Beberapa tahun yang lalu ada sebuah penemuan Alkitab bahasa Jerman yang ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang pengajar kelas 6 di Bonduel bernama Debra Court di sekolah gereja Lutheran. Debra menemukan Alkitab tersebut secara tidak sengaja karena sedang mencari arsip baptisan lama untuk ditunjukkan kepada murid-muridnya. Awalnya ia mengira Alkitab tersebut hanyalah buku lama. Namun, rupanya Alkitab setebal 1.500 halaman tersebut adalah salinan terjemahan milik Martin Luther yang dicetak di Jerman pada tahun 1670. Selanjutnya Pastor Timothy Stroup, segera mengirimkan Alkitab tersebut kepada peneliti di perpustakaan Seminari Concordia di St. Louis. Seorang pustakawan bernama Lyle Buettner berhasil mengidentifikasi sebagai terjemahan langsung dari Martin Luther. Alkitab tersebut diketahui hanya ada 40 salinan, di mana yang lainnya tidak terdokumentasi.
dari berbagai sumber