KEMENYAN DAN MUR: MEMBERI PERSEMBAHAN YANG LAYAK

Berita | 12 Desember 2022

KEMENYAN DAN MUR: MEMBERI PERSEMBAHAN YANG LAYAK


 

Kemenyan dihasilkan dari getah putih yang cepat mengeras dari pohon tertentu yang tumbuh di tanah Arab. Getahnya diperoleh dengan menoreh kulit kayu dan rasanya pahit. Bubuk bernilai tinggi yang diproduksi dari getah tersebut memiliki aroma yang harum dan biasa digunakan dalam ibadat orang Yahudi (Kel. 30:34-38). Kemenyan menjadi sumber kekayaan para pedagang yang menempuh jalan perdagangan kuno dari Arab bagian selatan ke Gaza dan Damsyik (Yes. 60:6) karena kemenyan merupakan barang berharga (Kid. 3:6).

Kemenyan dicampur dengan dengan rempah-rempah lainnya menjadi ukupan yang kudus yang digunakan dalam Kemah Suci (Kel. 30:34) dan dibakar pada saat korban sajian dipersembahkan (Im. 6:15), kemenyan juga ditaburkan di atas setiap susun roti sajian di Kemah Suci (Im. 24:7). Kemenyan yang dibakar melambangkan doa orang-orang kudus (Why. 5:8).

Mur berasal dari getah kuning kecoklatan dari batang dan cabang suatu pohon yang rendah yang disebut Commiphora myrrha atau Balsamodendron myrrha yang berasal dari Arabia selatan dan timur laut Afrika. Dalam bahasa Ibrani tanaman ini diberi nama mor. Mur merupakan bahan dasar untuk membuat minyak urapan yang dikhususkan untuk menguduskan Kemah Pertemuan, perkakas dan para imam (Kel. 30:22-33). Selain itu mur memiliki nilai yang tinggi karena memiliki aroma yang begitu wangi sehingga dapat juga digunakan untuk wangi-wangian perempuan (Est. 2:12) maupun kosmetik. Mur digunakan Nikodemus untuk mengurapi tubuh Yesus sebelum dikuburkan (Yoh. 19:39). Jika dicampur dengan anggur, mur dapat menjadi obat penawar rasa sakit, ini yang ditawarkan kepada Yesus pada saat di kayu salib, tetapi Ia menolaknya (Mrk. 15:22-23).

Kemenyan, mur beserta dengan emas, sesuatu yang memiliki nilai tinggi dan berharga tersebut dibawa dan dipersembahkan oleh orang Majus pada saat kelahiran-Nya (Mat. 2:11). Ada pendapat yang mengatakan bahwa mur yang dipersembahkan oleh orang Majus kepada Yesus melambangkan penderitaan dan kematian Yesus karena tubuh-Nya diurapi mur yang wangi pada saat dikuburkan. Namun, pendapat ini tidaklah mutlak bahwa mur merupakan lambang dukacita/perkabungan, karena mur juga dipakai sebagai parfum, kosmetik, dan obat.


Dari berbagai sumber

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia