Kopiah di Hari Natal

Berita | 26 Desember 2022

Kopiah di Hari Natal


Oleh Sigit Triyono

"Maaf Pak. Bapak dari perwakilan kantor kecamatan?", tanya seorang security GKI Kwitang Jakarta, saat saya hendak antre untuk registrasi mengikuti ibadah di malam Natal 24 Desember 2022.

Sambil tersenyum saya menjawab: "Bukan Pak. Saya dari LAI, Lembaga Alkitab Indonesia." "Oh, silakan Pak. Soalnya Bapak pakai kopiah, kami kira Bapak dari kantor kecamatan. Karena kami juga mengundang pimpinan kantor kecamatan."

Singkatnya saya, isteri dan anak ragil saya (Hagai) dapat mengikuti rangkaian ibadah malam natal dengan hikmat dan penuh sukacita. 

Seusai ibadah, saat menunggu giliran untuk bersalaman dengan tiga Pendeta yang melayani refleksi firman Tuhan malam itu, anak ragil saya ditanya oleh seorang pemuda di belakangnya: "Bro darimana? Dari Muhamadiyah ya?" Anak ragil saya tampak agak kaget, dan menjawab: "Bukan, kami juga jemaat GKI."

Tanggal 25 Desember 2022,  pukul 10.00 WIB kami bertiga (saya, isteri dan Hagai) mengikuti ibadah Minggu dan Natal di GKI Jatiasih Kota Bekasi. Saat keluar dari mobil dan berjalan menuju gereja (tempat parkir menggunakan tanah kosong milik penduduk setempat, sekira 50 meter dari gereja), tiga orang petugas parkir yang tampaknya penduduk setempat, melihat saya dengan mata dan mimik muka heran. Namun tidak mengatakan apa-apa.

Seusai ibadah, seorang Ibu yang belum saya kenal, menjabat tangan saya dan berkata: "Selamat Natal Pak. Bagus sekali Pak, Bapak memakai kopiah. Saya jadi ingat Bapak mertua saya yang kalau ke gereja selalu memakai kopiah. Sekarang saya tidak pernah melihat lagi jemaat memakai kopiah, kecuali Bapak hari ini." 

Saya hanya tersenyum dan berkata: "Selamat Natal Ibu. Terima kasih. Kopiah ini milik bangsa Indonesia apapun agamanya. Siapapun boleh memakainya di manapun dan kapanpun."

Sebenarnya kejadian serupa beberapa kali saya alami saat saya menghadiri bermacam acara gereja di berbagai tempat. Ditanya oleh petugas security, dipandang curiga, namun tidak sedikit juga yang memberi apresiasi.  Sepertinya secara umum kopiah masih dianggap sebagai simbol agama tertentu (Islam).

Saya terpanggil memakai kopiah di acara-acara resmi sejak tahun 2018. Tidak ada yang menyuruh. Saya hanya ingin mengikuti seruan Bung Karno, Presiden RI pertama: "Kopiah yang saya kenakan ini adalah simbol perjuangan dan persatuan Indonesia melawan segala bentuk penjajahan."

Saya juga mengikuti anjuran pemerintah yang menetapkan kopiah sebagai atribut acara-acara resmi yang diselenggarakan pemerintah. Seluruh kaum pria pejabat sipil pemerintah (apapun agamanya), saat upacara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan, selalu menggunakan kopiah sebagai atribut resmi kebangsaan.

Saya juga ingin terus berproses menjadi: seratus persen Kristen dan seratus persen Indonesia. Salah satu caranya adalah sering menggunakan atribut asli Indonesia. Saya memilih mengenakan kopiah, disamping memakai baju batik.

Kopiah di hari Natal 2022 semoga menginspirasi semua pihak untuk terus berarak-arakan bersama, dalam memperjuangkan persatuan dan kebangkitan Indonesia menuju negeri yang damai, maju, adil dan makmur. (26.12.2022).

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia