BULAN DOA ALKITAB

Berita | 11 September 2023

BULAN DOA ALKITAB


Mensyukuri Terbitnya Alkitab Terjemahan di Dunia

Di zaman dahulu kala, orang-orang Yahudi bersama orang bukan Yahudi yang takut kepada Tuhan, tiap tahun berkumpul di Pulau Faros di Laut Tengah guna menaikkan syukur atas tersedianya Alkitab dalam bahasa yang mereka mengerti. Demikian tulis Philo, sejarawan Yahudi kenamaan dari Aleksandria yang hidup pada abad pertama Masehi. Alkitab yang dimaksud adalah Alkitab Septuaginta, yakni Alkitab bahasa Yunani yang diterjemahkan dari bahasa Ibrani. 

 

Orang-orang Yahudi di perantauan, di wilayah-wilayah sekeliling Laut Tengah, sudah tidak mengerti lagi bahasa Ibrani dan sudah memakai bahasa Yunani, baik dalam pergaulan sehari-hari maupun dalam komunikasi tertulis. Pembacaan Alkitab di rumah-rumah ibadah Yahudi dilakukan dalam bahasa Ibrani, namun diterjemahkan secara lisan oleh seorang turgeman (band. kata “terjemah”) agar dimengerti jemaat. Terjemahannya pada mulanya dilakukan dalam bahasa Aram, seperti dapat kita baca dalam Nehemia 8:8 BIMK (pada Alkitab TB Neh. 8: 9), tetapi di kemudian hari juga ke dalam bahasa Yunani.

 

Tak heran, bahwa Alkitab yang diterjemahkan dalam bahasa Yunani tersebut disambut dengan sangat meriah, sebab umat Allah sekarang dapat membaca dan mendengar Firman Allah dalam bahasa yang dimengerti. Alkitab Septuaginta ini menurut legenda diterjemahkan atas perintah Raja Ptolomeus II pada abad ketiga sebelum Masehi untuk memperkaya khasanah perpustakaan Aleksandria yang termasyur di dunia purba. Tujuh puluh penerjemah dikucilkan selama 70 hari, masing-masing dalam kamarnya sendiri, sehingga tidak dapat saling berkomunikasi. Setelah 70 hari mereka diperbolehkan keluar sebab mereka semua telah menyelesaikan seluruh Alkitab Ibrani, yakni kitab-kitab Perjanjian Lama, dan ternyata semua terjemahan yang dihasilkan sama persis isinya satu sama lain. Ini bukti, kata legenda, bahwa pekerjaan mereka diilhami Allah. Alkitab Septuaginta ini pun menjadi Alkitab orang –oran Kristen yang pertama. Mereka lebih menyukainya daripada Alkitab bahasa Ibrani. Dan kitab-kitab Perjanjian Baru, yang ditulis pada paruh kedua abad pertama dalam bahasa Yunani, sering mengutip ayat-ayat Perjanjian Lama bukan dari Alkitab Ibrani melainkan dari Septuaginta. 

 

Sejak usaha penerjemahan di masa purba itu, Alkitab telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia. Seirama dengan menyebarnya agama Kristen, Alkitab diterjemahkan ke dalam bahasa Siria, Koptik, Latin, Armenia, Arab dan bahasa-bahasa Eropa. Salah satu terjemahan Alkitab yang terkenal dan sangat berpengaruh adalah Vulgata, sebuah terjemahan bahasa Latin yang dikerjakan oleh Hieronimus (331-420 M). Berabad-abad lamanya terjemahan ini di kalangan Katolik diterima sebagai satu-satunya  versi yang otentik dan hal ini baru diubah pada tahun 1943 oleh Paus Pius XII. 

 

Begitu besar pengaruh Hieronimus sehingga Federasi Internasional Penerjemah tiap tahun memperingati Hari Penerjemahan Internasional pada tanggal 30 September, bertepatan dengan Hari Raya Santo Hieronimus. Ketika pada abad-abad yang lampau terjadi gerakan misioner yang besar, Injil tersebar ke seluruh penjuru bumi dan Alkitab diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Dewasa ini Alkitab telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 2400 bahasa di seluruh dunia. 

 

Ucapan Syukur atas Terbitnya Alkitab Terjemahan Baru

Khusus untuk lingkungan keluarga besar LAI, Badan Pengurus LAI pada masa itu menetapkan bulan November 1975 sebagai Hari Doa Syukur Alkitab sebab Alkitab Terjemahan Baru dengan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) telah terbit dan digunakan bersama oleh seluruh umat Kristen di Indonesia, baik Protestan maupun Katolik. 

 

Dalam brosur yang ditulis LAI untuk peringatan Hari Doa Syukur 1975 disebutkan: Kasih karunia dan anugerah Allah yang besar telah memungkinkan pencetakan Alkitab Terjemahan Baru, hikmat dan kuasa Allah telah mendorong usaha penerjemahan dan semua pekerjaan dalam mempersiapkan dan menerbitkannya. 

 

Dengan terbitnya Alkitab Terjemahan Baru dengan ejaan yang baru (EYD), Lembaga Alkitab Indonesia mengajak gereja-gereja di seluruh tanah air untuk mengadakan Kebaktian Khusus dan menaikkan doa syukur kepada Tuhan atas kasih karunia-Nya yang besar itu. Sehubungan dengan maksud ini kepada gereja-gereja serta jemaatnya LAI menyebarkan sekitar satu juta seleksi dengan permintaan agar mereka juga berpartisipasi dalam pelayanan LAI dengan memberi kolekte atau persembahan pribadi pada kebaktian tersebut. 

 

Hasilnya ternyata sangat menggembirakan, bukan karena besarnya jumlah sumbangan  yang diterima, tetapi dari nama penyumbang/gereja yang mengirim dukungannya, ternyata bahwa kesadaran tentang pentingnya pekerjaan penyebaran Firman Tuhan telah mulai bersemi di hati sebagian umat Kristen, baik di gereja-gereja yang besar di kota maupun sampai kepada jemaat –jemaat miksin di desa- desa. 

 

Dalam rangka Hari Doa Syukur yang pertama ini Sekretaris Umum LAI (pada masa itu adalah Pdt. W.J. Rumambi) mengisi siaran di radio dan televisi untuk memberi penjelasan kepada masyarakat tentang Alkitab Terjemahan Baru Ejaan Baru tersebut. Hal ini penting sekali untuk mencegah adanya pemikiran yang salah di kalangan masyarakat yang berpendapat bahwa terjemahan ini merobah isi Alkitab. Padahal yang sebenarnya adalah bahwa tanpa sedikitpun merobah isinya. Firman Allah diterjemahkan dari bahasa aslinya (yaitu PL dalam bahasa Ibrani dan PB dalam bahasa Yunani) ke dalam bahasa Indonesia yang lebih sederhana dan mudah dimengerti. 

 

Hari Doa Alkitab yang pada mulanya berlangsung pada bulan Oktober, pada tahun 1977 disesuaikan dengan Bulan Kitab Suci Nasional umat Katolik yang jatuh pada bulan September (mengikuti tradisi yang dimulai di Pulau Faros), menjadi perayaan lintas gereja, lintas denominasi dan interkonfessi. Melanjutkan tradisi yang telah dimulai di Faros berabad-abad lalu dan mensyukuri terbitnya Alkitab Terjemahan Baru yang dipakai seluruh Gereja di Indonesia, Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) mengadakan ibadah syukur memperingati Hari Doa Alkitab, sebagai ucapan syukur atas tersedianya Alkitab dalam bahasa yang kita mengerti.


Alkitab Terjemahan Baru Edisi 2

Setengah abad berlalu sejak Alkitab Terjemahan Baru (TB) diterbitkan sebagai Alkitab bahasa Indonesia pertama di Indonesia. Selama masa itu Alkitab TB menemani umat kristiani di Indonesia dalam peribadahan maupun dalam pembacaan Alkitab secara pribadi. Alkitab TB adalah terjemahan oikumenis yang pertama di dunia, buah yang nyata dari kerja sama tim penerjemah LAI dan tim penerjemah Kitab Suci Katolik di bawah naungan Majelis Agung Waligereja Indonesia. Terjemahan yang tadinya disebut baru lambat laun berubah menjadi “lama”. Ada banyak kata-kata using yang sudah sulit dimengerti generasi pembaca Alkitab masa kini. Melanjutkan karya bersama lintas gereja dan lintas lembaga di masa lampau, maka pembaruan Alkitab TB dilakukan dengan mencermati perkembangan bahasa Indonesai masa kini, penelitian naskah-naskah kuno Alkitab, kajian-kajian mengenai makna teks dan berbagai bidang ilmu yang mendukung penerjemahan Alkitab (seperti linguistic, arkeologi dan kajian lintas budaya). 

 

Menjelang selesainya pembaruan terjemahan, LAI dan mitranya Lembaga Biblika Indonesia (LBI) meminta masukan gereja-gereja, lembaga-lembaga pendidikan teologi dan berbagai kalangan pengguna Alkitab melalui serangkaian konsultasi dan diskusi termasuk enam konsultasi regional (2016-2017) dan pada 7-9 Februari 2018 menyelenggarakan Konsultasi Nasional Pembaruan Alkitab TB di Kinasih Resort, Bogor yang dihadiri pimpinan lembaga gereja aras nasional, para uskup, pimpinan sinode gereja dari berbagai denominasi. Masukan dari konsultasi-konsultasi ini diolah kembali oleh tim dan dipersiapkan hingga terbit sebagai Alkitab. 

 

Akhirnya, atas hikmat dan bimbingan Roh Kudus, pada 9 Februari 2023 yang lalu, LAI bersama mitranya: gereja-gereja di Indonesia telah meluncurkan Alkitab Terjemahan Baru edisi-2 (TB-2), yang merupakan Alkitab bersama seluruh umat, Kristen dan Katolik, di seluruh Nusantara. 

 

Alkitab yang hadir di tengah-tengah kita tidak hanya “sekadar” tulisan, lebih dari itu, Alkitab mampu membawa umat mengalami transformasi spiritual. Sebagai penghayatannya, pada tahun 2023 LAI mengusung  Tema Pelayanan “Firman Ilahi Berkuasa Membarui” (bdk. Yesaya 55:10-11, TB). Melalui tema tersebut, LAI mengajak para mitra untuk merayakan hadirnya Alkitab di bumi Nusantara melalui program Bulan Doa Alkitab (BDA).

 

Sebagai salah satu wujud nyata dari kemitraan, LAI dengan kasih kepada Bapak/Ibu Pimpinan Sinode/Gereja/Keuskupan Gereja untuk merayakan BDA dengan mengusung tema pelayanan LAI. Kami mengusulkan untuk dilakukan sedikitnya 1 (satu) kali ibadah umum di bulan September 2023, dan mengadakan satu kantong persembahan yang diperuntukkan khusus untuk mendukung BDA. Hal yang sama juga diharapkan pada Ibadah Sekolah Minggu dan Remaja, dengan mengadakan tabungan celengan yang dikumpulkan selama di bulan September.

 

Pada tahun 2023 ini, dukungan yang terkumpul melalui program BDA akan digunakan untuk pengadaan Alkitab TB-2 bagi Hamba Tuhan yang berada di pelosok daerah. Mari, bersama mengerjakan pelayanan, mendukung penyebaran Kabar Baik, sehingga setiap orang di pelosok daerah merasakan sapaan Firman Tuhan dengan bahasa yang lebih dapat dimengerti. Sebagai bentuk dukungan penyelenggaran Ibadah Bulan Doa Alkitab, kami akan melampirkan 2 bundel panduan ibadah, yaitu: Tata Ibadah Minggu; dan Panduan Ibadah Anak dan Remaja.

 

Sebagai bentuk komitmen kita bersama untuk mendukung penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa lokal dan penyebarannya, kami menghimbau jemaat-jemaat untuk menyediakan satu kantong persembahan. Untuk BDA tahun 2022 akan diperuntukkan bagi pembaruan terjemahan Alkitab ke dalam bahasa daerah Nias, Sumatera Utara.  Persembahan tersebut dapat dikirimkan ke nomor rekening LAI:

  • BCA No. Rekening : 3423016261; Atas Nama : YAYASAN LEMBAGA ALKITAB INDONESIA
  • BNI No. Rekening : 0010534054; Atas Nama : YAYASAN LEMBAGA ALKITAB INDONESIA
  • BANK MANDIRI No. Rekening : 1190080000126; Atas Nama : YAYASAN LEMBAGA ALKITAB INDONESIA
  • BRI No. Rekening : 033501000281304; Atas Nama : YAYASAN LEMBAGA ALKITAB INDONESIA

 

LAI mengucapkan terima kasih atas dukungan gereja-gereja, lembaga-lembaga, dan umat kristiani di seluruh Indonesia yang memungkinkan LAI melaksanakan visi dan misinya mewujudkan Alkitab tersedia untuk semua orang. Tuhan memberkati kita semua. 

 

Tonton Bulan Doa Alkitab 2023 disini

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia