10 SUKU YANG HILANG? (JEJAK DAN HIKMAT DI PUING SEJARAH)

Berita | 9 September 2024

10 SUKU YANG HILANG? (JEJAK DAN HIKMAT DI PUING SEJARAH)


Berbicara tentang 10 suku yang hilang mengantarkan kita kepada teka-teki yang sesungguhnya sudah coba dipecahkan oleh banyak orang di berbagai belahan dunia, termasuk orang-orang Yahudi. Kisah ini berawal dari pecahnya kerajaan Israel sekitar tahun 900 SM, akibat kebijakan Rehabeam yang keterlaluan. Sesungguhnya terpecahnya kerajaan Israel merupakan puncak dari berbagai persoalan yang sudah terjadi sejak masa kepemimpinan Raja Salomo. Perlu diakui bahwa dibalik pesona Salomo yang terkenal bijak, berhikmat, dan hebat, tersimpan sebuah kenyataan bahwa Salomo merupakan sosok raja yang megalomania. Proyek-proyek besar kerajaan yang dibuat oleh Salomo, menyengsarakan rakyat dan menimbulkan keterbelahan. Suku Yehuda, suku Benyamin, dan sebagian dari suku Simeon adalah loyalis-loyalis yang mendukung Salomo. Termasuk sebagian suku Lewi, karena mereka memiliki peran sebagai penyelenggara ibadah berbagai kota yang tersebar di Israel raya. Berbeda dengan suku-suku lain yang berada di wilayah utara, mereka cenderung resisten dengan kebijakan-kebijakan Salomo. Dibalik mega proyek yang dikerjakan selama pemerintahan Salomo, terdapat pajak yang sangat tinggi dan memberatkan rakyat. Oleh karena itu ketika kepemimpinan Salomo usai, suku-suku yang lain memilih untuk memisahkan diri. 8 suku ditambah dengan sebagian dari suku simeon dan lewi, mereka tinggal di wilayah utara yang berpusat di Samaria.

 

Ketika membaca Alkitab, kita harus sadar dan mengakui bahwa Alkitab ditulis terutama dari perspektif selatan. Para nabi dan tokoh-tokoh besar yang dituliskan dalam Alkitab, semuanya berasal dari selatan. Maka wajar jika tulisan-tulisan dalam Alkitab menuliskan tentang mereka yang di utara dengan perspektif selatan dan menggambarkan umat yang di utara dalam konotasi yang lebih negatif. Terutama karena mereka yang di utara menganut sinkretisme, berbeda dengan Yehuda yang hanya mengakui Tuhan sebagai satu-satunya sembahan. Perbedaan ideologi ini membuat kedua kerajaan menjadi sulit bersatu, batas-batas identitas dan pemahaman tentang diri umat dari kedua kerajaan ini berbeda. Kerajaan selatan lebih kokoh karena menganut monoteisme yahuwistik dan mengakui bahwa Yerusalem merupakan kota paling suci di dunia karena disana Tuhan bertahta di atas tabut-Nya, di ruang Maha Kudus. Sedangkan suku Israel yang di utara merasa keberatan untuk mengakui bahwa Yerusalem sebagai kota paling suci, karena pertimbangan politis. Seandainya setiap tahun umat yang ada di utara harus berziarah ke Yerusalem, tentu ada ketakutan jika di kemudian hari mereka akan berpaling kepada dinasti Daud. Jadi di balik pertanyaan religius ini sesungguhnya ada pertarungan ideologis politis. Itulah sebabnya raja-raja di Israel Utara selalu dilihat negatif bagi umat yang berada di selatan. 

 

Kerajaan Israel Utara yang berhasil ditaklukkan oleh Asyur mengalami peleburan identitas. Sedangkan Yehuda, meskipun pada akhirnya juga jatuh dan mengalami pembuangan di Babel, tetapi pada akhirnya mereka dapat kembali. Terlebih mengingat bahwa yang dibuang adalah orang-orang kalangan atas, mereka lebih kuat dan dapat menjaga iman serta tradisi meskipun berada di pembuangan. Mereka lebih kuat menjaga kemurnian dan menerapkan kebijakan eksklusif. 

 

Lalu bagaimana nasib umat kerajaan Israel Utara setelah mengalami peleburan identitas akibat penaklukan Asyur? Apakah teks-teks yang ditulis setelah pembuangan masih kontekstual dengan umat yang berada di Israel Utara?

Yuk, simak ulasannya di sini!

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia