Mengapa Yesus Lahir di Kandang?Pesan Kesederhanaan dalam Kelahiran

Berita | 19 Desember 2024

Mengapa Yesus Lahir di Kandang?Pesan Kesederhanaan dalam Kelahiran


Kisah kelahiran Yesus dipenuhi dengan detail yang menegaskan kesederhanaan sebagai salah satu tema utama. Dari prosesi kelahiran hingga tempat kelahirannya, semuanya menunjukkan bahwa Yesus memilih jalan yang rendah hati. Dimulai dari Maria, dalam keadaan hamil tua, ia harus melakukan perjalanan jauh dari Nazaret ke Betlehem untuk memenuhi perintah sensus yang dikeluarkan oleh pemerintah Roma. Menempuh perjalanan sejauh 90-100 km bukanlah hal mudah. Medannya sulit, dengan jalan setapak yang terjal, bukit-bukit, dan lembah yang harus dilalui. Kendati Maria menaiki seekor keledai, sebagian besar perjalanan harus dilakukan dengan berjalan kaki. Selain itu, mereka tidak menemukan tempat yang layak untuk menginap sehingga akhirnya Maria melahirkan di kandang domba. Pilihan tempat ini menggambarkan ketidakhadiran kemegahan dalam kelahiran Sang Juru Selamat. Tidak ada istana, tidak ada pelayan, hanya kandang sederhana yang menjadi saksi awal mula kehidupan Yesus di dunia.

 

Pesan kesederhanaan juga tercermin dalam para gembala yang pertama kali menerima kabar gembira kelahiran Yesus. Gembala pada masa itu merupakan kelompok yang berada di lapisan bawah masyarakat. Namun, justru kepada mereka, malaikat menyampaikan berita kelahiran Mesias. Kebahagiaan yang dirasakan para gembala adalah hasil dari kerelaan Maria dan Yusuf untuk mengambil jalan sulit menuju kandang domba di Betlehem. Ini menunjukkan bahwa kebahagiaan sejati tidak bergantung pada kemewahan, tetapi pada kesediaan untuk menjalani kehidupan dengan rendah hati.

 

Selain itu, pesan kesederhanaan dalam kelahiran Yesus, juga dapat kita lihat dari konteks historis dimana peristiwa ini terjadi. Yesus lahir di bawah kekuasaan penjajahan Roma. Sebagai orang Yahudi, Dia lahir sebagai bagian dari bangsa yang terjajah. Ini mengingatkan kita pada kisah Musa yang juga lahir dalam situasi penindasan di Mesir. Pada saat kelahiran Yesus, Herodes Agung, seorang Idumea/Edom, memerintah sebagai raja di Yudea. Kedudukannya diperoleh melalui kedekatannya dengan penguasa Roma, menunjukkan bahwa monarki Israel sepenuhnya kehilangan otoritas politiknya. Kehadiran seorang raja asing ini menegaskan kontras antara kuasa duniawi dan kuasa Allah yang memulai karya-Nya dari tempat yang sederhana.

 

Yusuf, ayah Yesus, dipilih untuk menjadi bagian dari kisah ini karena ia adalah keturunan Daud. Namun, berbeda dari gambaran kemuliaan raja Daud, Yusuf hidup sebagai tukang kayu sederhana di Nazaret, sebuah daerah yang dipandang pada masa itu dipandang sebelah mata. Yusuf menjadi simbol titik temu antara kesederhanaan dan keistimewaan: keturunan kerajaan, tetapi hidup tanpa status duniawi.

 

Betlehem, kota kelahiran Yesus, memiliki makna simbolis sebagai kota Daud, tetapi pada saat itu tidak memiliki kemegahan. Pilihan Betlehem dan kondisi kelahiran Yesus menggarisbawahi pesan bahwa karya Allah dimulai dari tempat yang sederhana, tetapi membawa dampak besar bagi seluruh dunia.

 

Kelahiran Yesus di kandang domba bukan sekadar latar cerita, tetapi merupakan bagian integral dari pesan keselamatan. Kesederhanaan yang ditunjukkan dalam prosesi kelahiran, pilihan tempat, dan orang-orang yang terlibat mengajarkan kita untuk mengutamakan kerendahan hati, kepercayaan pada rencana Allah, dan kebahagiaan yang berasal dari hati yang tulus.

 

Lalu, Bagaimana dengan perayaan natal masa kini, sebuah perayaan yang kita nyatakan sebagai ungkapan syukur menyambut kelahiran Sang Juru Selamat? Apakah kita juga bersedia menerima dan membanggakan pesan kesederhanaan yang dibawa-Nya?

 

Simak Videonya!

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia