Jakarta, 26-28 November 2024 — Dalam menghadapi kemajuan teknologi yang pesat dan harapan pengguna yang terus berkembang, persekutuan Lembaga-lembaga Alkitab di Asia Pasifik menghadapi tantangan unik, seperti mengatasi kesenjangan digital, memastikan keamanan data, dan mempertahankan relevansi budaya di ruang digital. Sebagai respons terhadap tantangan tersebut, perwakilan dari berbagai Lembaga Alkitab di Asia-Pasifik telah berkumpul di Jakarta tanggal 26-28 November 2024 untuk mengikuti Digital Ministry Consultation (DMC) Workshop. Workshop ini bertujuan untuk menginspirasi harapan bersama dengan menunjukkan bagaimana teknologi dapat memperdalam keterlibatan dengan Alkitab, membangun komunitas Kristen yang lebih kuat, dan mendukung generasi berikutnya dalam perjalanan iman mereka.
DMC adalah lokakarya kolaboratif yang dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan dan wawasan yang dibutuhkan dalam lanskap pelayanan digital yang terus berkembang. Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) yang telah ditunjuk sebagai pusat layanan digital bagi Lembaga Alkitab di Asia-Pasifik, menjadi tuan rumah acara ini. Selama tiga hari, workshop ini menegaskan pentingnya mengintegrasikan teknologi ke dalam upaya pelayanan untuk memenuhi kebutuhan spiritual komunitas yang beragam di wilayah ini.
Workshop DMC 2024 diikuti oleh perwakilan dari delapan negara, yaitu Lembaga Alkitab Indonesia, Bible Society in Cambodia, Bible Society in Taiwan, Ceylon Bible Society, Bible Society of India, Mongolian Union Bible Society, Philippines Bible Society, and The Bible Society of Myanmar.
Memberdayakan Persekutuan Alkitab melalui Inovasi Digital
DMC berfungsi sebagai platform untuk mengeksplorasi pendekatan inovatif dalam pelayanan Alkitab menggunakan alat dan teknologi digital. Fokus utama workshop ini adalah pada 2 platform, yaitu Mobile Application development dan platform Retrieval Augmented Generative (RAG). Dengan memanfaatkan wawasan dari para ahli yang terlibat dalam sesi pelatihan langsung, peserta diberdayakan untuk memahami prinsip-prinsip dasar kedua teknologi ini, terutama dalam mengembangkan dan menerapkan strategi digital berdasarkan platform tersebut.
Selain pembahasan teknis dan praktis terkait kedua platform, workshop ini juga mencakup diskusi mendalam mengenai pemahaman, tantangan, dan kondisi terkini yang dihadapi oleh masing-masing lembaga Alkitab. Pembahasan dan diskusi juga menyoroti strategi pemanfaatan platform digital untuk meningkatkan keterlibatan komunitas, memperluas aksesibilitas sumber daya Alkitab, dan menciptakan platform digital yang berkelanjutan guna memenuhi kebutuhan spiritual orang Kristen di wilayah Asia-Pasifik.
Mengatasi Tantangan dan Membangun Harapan
Workshop DMC diharapkan menjadi sebuah gerakan nyata yang memperkuat kolaborasi antar Lembaga Alkitab di Asia-Pasifik. Pada akhir workshop DMC 2024, peserta sepakat untuk mengatasi tantangan pelayanan dengan semangat kolaborasi dan berbagi pengetahuan di antara peserta, memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi dan menerapkan solusi praktis sekaligus berdampak.
DMC 2024 diharapkan dapat menjadi sebuah persekutuan nyata yang menguatkan Lembaga Alkitab di Asia Pasific untuk semakin menemukan dan membawa visi baru untuk pelayanan di era digital. DMC 2024 juga telah melahirkan kesepakatan pembentukan steering committee yang akan menjadi motor penggerak dalam mempererat persekutuan melalui rencana bersama yang tertuang dalam dokumen perencanaan tiga tahun ke depan. Tema yang diusung adalah “Local Asia Pacific Christianity Knowledge and Wisdom for Supporting Bible Engagement Based on Digital Platforms”.
Perencanaan ini akan berfokus pada penerapan praktis platform Mobile dan RAG, termasuk perencanaan proyek, pembangunan komunitas, serta pengembangan platform digital yang kuat.
DMC 2024 lebih dari sekadar sesi pelatihan, ini adalah panggilan untuk bertindak bagi Persekutuan Lembaga Alkitab di wilayah Asia-Pasifik untuk merangkul peluang era digital dan mengubah cara mereka melayani dan terhubung dengan komunitas. Pertemuan ini menjadi langkah penting menuju masa depan di mana Alkitab tetap dapat diakses dan relevan bagi semua kalangan.