Ketiga nilai tersebut di atas merupakan nilai-nilai yang menjadi dasar lahirnya Persekutuan Lembaga-lembaga Alkitab Sedunia atau yang dikenal dengan United Bible Societies (UBS). Semangat ini tidak saja diilhami oleh perjuangan Mary Jones untuk memiliki Alkitab, tetapi juga dari masyarakat dunia yang baru terbebas dari Perang Dunia 2.

Bp. Sigit Triyono, Sekretaris Umum LAI mengajak para Pimpinan Manajerial LAI untuk kembali mengingat nilai-nilai Keberanian, Kesetiaan, & Pengorbanan yang menginspirasi founding father UBS diharapkan juga menginsipirasi para pemimpin LAI untuk dapat melahirkan terobosan dan inovasi baru dalam menghadirkan Firman Allah di tengah-tengah dunia yang terus berubah ini lewat penyusunan Rencana Jangka Menengah-Panjang LAI.

Untuk tujuan menyusun RJMP LAI 2035, dengan mengambil tempat di Safari Garden di Cisarua, para pimpinan LAI dengan dipandu oleh Sekretaris Umum dan Bendahara Umum, selama 2 hari 2 malam undur diri dari hiruk pikuk untuk bersama-sama merumuskan strategis yang menjadi dasar bagi pelayanan LAI untuk semua generasi di masa depan.

Ketiga nilai universal di atas turut mewarnai percakapan dan diskusi, sehingga dalam waktu yang relatif singkat LAI sudah mampu menyusun rencana kerjanya sampai 15 tahun mendatang. Semoga rumusan ini semakin dipertajam oleh Organ Yayasan LAI, sehingga semangat untuk menghadirkan Alkitab Untuk Semua tidak akan pernah padam.