Sapaan Lembaga Alkitab Indonesia
Sahabat Alkitab yang terkasih,
Lembaga Alkitab yang pertama di dunia (Lembaga Alkitab Inggris atau British and Foreign Bible Society) berdiri pada 7 Maret 1804, diinspirasi oleh kegigihan gadis kecil berusia 8 tahun bernama Mary Jones. Mary yang tinggal di sebuah desa di sebelah utara Wales-Inggris, sangat terpukau pada cerita-cerita Alkitab yang dibacakan setiap Minggu di kapel kecil dekat rumahnya. Itu sebabnya ia ingin memiliki Alkitabnya sendiri. Tetapi pada masa itu, Alkitab sangat jarang, dan kalaupun ada harganya sangat mahal. Sementara ayah Mary hanyalah seorang penenun.
Mary menabung selama kurang lebih 7 tahun. Ia menjual kayu bakar, telur ayam, bahkan mencari pekerjaan pada tetangga-tetangganya. Setelah terkumpul cukup uang, Mary berangkat menuju kota Bala untuk membeli Alkitab. Ia berjalan tanpa alas kaki sejauh kurang lebih 41 kilometer, Setiba di kota Bala, Mary yang saat itu berusia 15 tahun segera mencari rumah Pendeta Charles Thomas. “Pak, saya mau membeli Alkitab, saya sudah menabung selama 7 tahun, ini uangnya, silahkan Bapak hitung,” kata Mary. Setelah mendengar kisah perjuangan Mary yang bekerja keras dan menabung dengan setia untuk dapat membeli sebuah Alkitab, Pendeta Charles sangat terkesan dan tergerak hatinya. Alkitab yang tinggal satu-satunya, yang sebenarnya sudah ada pemesannya, diberikan kepada Mary Jones.
Kisah perjuangan Mary Jones menginspirasi Pdt Charles Thomas. Ia kemudian mengajak teman-temannya di London mendirikan Lembaga Alkitab agar dapat menolong Mary-Mary yang lain yang tersebar di mana-mana.
Cerita ini mengingatkan saya akan pentingnya “keteguhan batin” dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam memulai pekerjaan, dalam meniti karier, dan dalam segala karya-karya kita. Keteguhan batin itu paduan antara tiga unsur “(1) percaya, (2) yakin dan (3) merasuk sampai batin kita.”
Dalam praktik keseharian, kalau kita tidak memiliki “keteguhan batin”, kita akan mudah terombang-ambing. Seperti air di daun talas. Ada tiga manfaat riil yang akan kita dapatkan bila kita memiliki keteguhan batin, apalagi dalam situasi yang sangat sulit dan menantang seperti saat ini.
1. Kita tidak akan pernah takut dan khawatir berlebihan. Apa yang perlu ditakutkan dan dikhawatirkan, karena sejak awal kita sudah melibatkan Tuhan dalam langkah hidup kita. Tuhan sudah bersama kita di masa lalu, masa kini dan pasti Tuhan akan terus menyertai di masa depan kita.
2. Hidup kita sangat berharga. Dengan segala talenta yang ada pada kita, maka kita akan sangat semangat dalam berkarya karena tidak jauh dari yang kita punya. Bakat, kompetensi dan passion kita terhadap pekerjaan dan aktivitas kita menjadi lebih tersalurkan.
3. Keberhasilan adalah akibat. Konsentrasi kita kepada proses dan kesungguhan melakukan yang terbaik di perjalanan. Kita yakin dan percaya soal hasil hanyalah akibat dari perjuangan bersama Tuhan. Biasanya, justru hasil perjuangan kita, melebihi dari segala yang kita tetapkan di depan.
Sahabat Alkitab,
Melalui semua yang dimuat di dalam WSH ini, LAI mengharapkan agar semua pembaca dapat semakin diteguhkan batinnya. LAI juga mengharapkan agar semua Sahabat Alkitab dapat berbagi penguatan batin. Apabila ada kesaksian-kesaksian tertulis maupun “rekaman suara” silakan dikirimkan ke redaksi untuk dimuat dan dapat menjadi berkat bagi sesama.
Terima kasih. Salam Alkitab Untuk Semua.
Dr. Sigit Triyono