Sapaan LAI
Sahabat Alkitab yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.
Takut itu normal, bisa memicu kewaspadaan, dan meningkatkan motivasi untuk melakukan sesuatu yang lebih baik serta produktif. Tetapi bila dikuasai oleh ketakutan maka bisa melemahkan dan menyurutkan nyali untuk melangkah.
Ada figur yang tidak punya rasa takut dengan apapun dan dengan siapapun, termasuk dengan Covid-19. Belakangan dia terpapar Covid-19 dan tidak tertolong, meski segala upaya sudah dilakukan. Terbukti bahwa rasa takut dalam kadar tertentu itu baik.
Sebaliknya ada orang yang berbadan tegap, sehat, lulus screening untuk vaksinasi tetapi batal divaksinasi Covid-19 karena ketakutan dan lari ketika melihat jarum suntik. Hal ini menunjukkan bahwa dikuasai ketakutan itu sangat tidak baik.
Kita membutuhkan rasa takut dengan porsi tertentu agar dapat meningkatkan kewaspadaan dan disiplin kita. Tetapi kita harus menghindari takut berlebihan atau ketakutan di dalam diri kita. Karena ketakutan yang berkuasa akan akan berdampak sangat negatif. Maka kuasa ketakutan harus kita patahkan.
Dalam skala individu, kalau setiap saat dikuasai oleh rasa ketakutan maka dampaknya bisa tidak melakukan apa-apa dan tidak akan kemana-mana. Bila kita sebagai pemimpin selalu dibayang-bayangi dengan rasa ketakutan, maka dalam pengambilan keputusan akan cenderung memilih bersembunyi dan tidak kemana-mana.
Risiko bisa dihitung dan diantisipasi. Tidak ada langkah yang tanpa risiko. Bahkan tidak melangkah pun tetap memiliki risiko.
Ketakutan bisa diakibatkan karena tidak paham perhitungan risiko. Bila semua hal bisa dianalisis berbasis data dan fakta, maka dengan sendirinya akan mengurangi kadar ketakutan. Namun, ketakutan juga bisa akibat trauma atau kepahitan yang dialami pada masa lalu. Yang seperti ini perlu ada penyembuhan pribadi agar lebih lapang dan terang dalam menatap masa depan.
Bebas dari kuasa ketakutan sangat dibutuhkan dalam menghadapi pandemi yang masih bergolak. Ketakutan akan memicu stress yang tidak sehat. Akibatnya akan menurunkan imunitas yang sangat dibutuhkan dalam menangkal virus Covid-19.
Lembaga Alkitab Indonesia tetap hadir setiap hari di ruang publik melalui berbagai berbagai program di "banyak jendela" dalam beragam format media sosial. Harapannya bisa menjadi inspirasi bagi semua mitra LAI untuk tetap berkarya yang terbaik di bidang kita masing-masing, meski hari-hari berat dan bisa memicu ketakutan.
Takut tentu sangat boleh. Bahkan pada situasi yang membutuhkan kewaspadaan tinggi kita harus memiliki rasa takut. Dengan demikian kita akan terus waspada dan disiplin demi kesehatan dan kenyamanan bersama.
Sebaliknya yang kita hindari adalah hidup yang dikuasai ketakutan, karena bisa berdampak tidak sehat secara lahir maupun batin. Kemenangan atas kuasa ketakutan hanya bisa terjadi di dalam Dia, Sang Mahakasih dan Mahakuasa. Karena seberat apapun kuk yang harus kita pikul, Dia tetap menyertai dan menguatkan.
Salam Alkitab untuk Semua.
Dr. Sigit Triyono