Minggu, 22 September 2024, program Teen Cordisian (TC) yang diselenggarakan oleh Domus Cordis bekerja sama dengan ASAK KAJ sukses digelar di Wisma Argo Manunggal, Ruang Cendrawasih. Acara yang berlangsung dari pukul 10.00 hingga 12.00 WIB ini dihadiri oleh 75 peserta yang berasal dari tujuh paroki di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ). Para peserta terdiri dari anak-anak sekolah yang tergabung dalam program TC, yang berasal dari paroki St. Paskalis, Maria Bunda Karmel (MBK), Maria Kusuma Karmel (MKK), St. Philipus Rasul, Bonaventura, St. Thomas Rasul, dan Kramat.
Acara dimulai dengan sesi pujian dan penyembahan (Praise & Worship) yang membangkitkan semangat dan rasa syukur para peserta. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penjelasan singkat mengenai buku Identity: Identified – Berselancar di Gelombang Kehidupan, yang merupakan hasil kolaborasi antara Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) dan Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia (Komkep KWI). Buku ini kemudian dibagikan secara simbolis kepada perwakilan dari empat kelas yang hadir. Buku tersebut didistribusikan kepada seluruh anak-anak yang terlibat dalam kegiatan TC, sebagai bagian dari upaya pembinaan rohani yang menyeluruh.
Setelah penjelasan dan pembagian buku, para peserta TC masuk ke dalam kelas masing-masing. Dalam sesi kelas tersebut, Kakak-Kakak Dordisian memberikan talk dan sharing yang mengangkat topik-topik rohani yang relevan dengan kehidupan generasi muda saat ini. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat fondasi iman dan memberikan panduan praktis bagi para peserta dalam menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari.
Bonita, salah satu staf LAI yang hadir dalam acara tersebut, menyatakan harapannya terhadap dampak positif buku ini bagi generasi muda. "Ada harapan melalui buku Identity:Identified, anak muda Katolik semakin mendalami Sabda Allah, semakin bertumbuh kecintaannya terhadap Tuhan Yesus, dan bertambah imannya," ungkapnya penuh keyakinan.
Yenny Christiany Hasono, Head of Production Domus Cordis, juga memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai buku Identity:Identified. “Buku ini berisi Kitab Suci Perjanjian Baru dan dilengkapi dengan 25 topik pembahasan tentang kehidupan orang muda. Pas banget bulan September ini gereja Katolik memiliki tradisi BKSN, jadi buku ini bisa jadi bacaan teman-teman semua. Buku ini diharapkan selain menjadi bacaan tapi juga menjadi kekuatan bagi iman kita,” ujarnya.
Yang menarik, lanjut Yenny, tahun depan para peserta akan bisa menonton 25 video kesaksian dari Orang Muda se-Indonesia yang berkaitan dengan topik-topik dalam buku tersebut. Para pembaca juga bisa melacak hasil refleksi mereka di website Identity:Identified. “Dan kalau kalian beruntung, kalian bisa terpilih untuk ikut World Youth Day (WYD) di Korea pada tahun 2027,” tambahnya dengan antusias.
Program Teen Cordisian ini tidak lepas dari dukungan gerakan Ayo Sekolah Ayo Kuliah (ASAK) KAJ, yang memberikan bantuan dana kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk dapat melanjutkan pendidikan. Berdiri sejak 2007, ASAK KAJ mendukung biaya pendidikan mulai dari TK hingga perguruan tinggi bagi anak-anak dari paroki-paroki di Keuskupan Agung Jakarta. Proses seleksi untuk masuk program ASAK KAJ dilakukan dengan ketat, melalui psikotes dan wawancara.
Program Teen Cordisian sendiri sudah berlangsung sejak tahun 2011-2012 dan menjadi wadah pembinaan rohani bagi anak-anak usia SMP hingga SMA. Pada setiap pertemuan, peserta dibagi ke dalam empat kelas, yaitu Angkatan 9, Angkatan 8, Bernadette, dan Rafael, yang dikelompokkan berdasarkan tahun ajaran sekolah mereka.
Melalui acara ini, diharapkan anak-anak yang tergabung dalam Teen Cordisian dapat semakin mendalami firman Tuhan dan tumbuh menjadi pribadi yang beriman, berintegritas, serta mampu menghadapi gelombang kehidupan dengan bijaksana. (bonita)