Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) bersama Domus Cordis menggelar kegiatan pembagian buku "Identity: Identified Berselancar di Gelombang Kehidupan" kepada 120 siswa-siswi di SMA Santo Bernadus Pekalongan. Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat, 27 September 2024 ini merupakan bagian dari Program Pengembangan Komunitas Basis (PKB), yang bertujuan memperkuat iman dan pembinaan rohani generasi muda Katolik.
Dalam program PKB yang berlangsung di sekolah tersebut, Domus Cordis Semarang berperan sebagai pendamping bagi para guru yang bertugas mendampingi siswa-siswi Katolik agar semakin berakar dalam iman kepada Kristus. Program PKB di SMA Santo Bernadus sendiri telah berjalan selama dua bulan dan diadakan rutin setiap dua minggu sekali. Selain memberikan pendampingan rutin secara daring, Domus Cordis juga menyediakan modul-modul pendampingan iman, buletin, dan program Alpha Katolik, yang kesemuanya dirancang untuk memperlengkapi para guru dalam mengembangkan komunitas iman di sekolah.
Kepala Sekolah SMA Santo Bernadus, P. Lani Budhi Hantari, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada LAI dan Komisi Kepemudaan (KomKep) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yang telah mendukung program ini. "Kami berharap buku ini dapat menjadi sarana pengembangan iman bagi siswa-siswi kami, sehingga mereka semakin beriman dan bertumbuh dalam Yesus," tuturnya.
Seorang siswi kelas 10.1, Aurell, menyatakan rasa gembiranya atas pembagian buku ini. "Buku 'Identity: Identified' sangat bagus dan berguna, terutama dalam bulan Kitab Suci ini, karena bisa menuntun anak muda untuk lebih mendalami iman mereka," kata Aurell dengan antusias.
Tidak hanya pembagian buku, acara ini juga dimeriahkan dengan sesi ice breaking yang dipimpin oleh Fr. Sapto dari Gereja Katolik Paroki St. Petrus Pekalongan. Dalam sesi yang diberi nama "Sobat Baru," Fr. Sapto mengajak para siswa untuk keluar dari zona nyaman pertemanan mereka dan membuka diri terhadap pengalaman baru. "Sobat Baru mengajak kita untuk keluar dari kenyamanan dan memasuki zona yang belum kita ketahui. Pengalaman baru ini akan memperkaya kita," ucap Fr. Sapto dengan semangat.
Sementara itu, Budi Satrio Wibowo, Head Domus Cordis Semarang, dalam kesempatannya menjelaskan mengenai buku "Identity: Identified" yang dibagikan kepada para siswa. Buku ini bertujuan untuk memperkuat iman dan membantu siswa menemukan identitas mereka sebagai murid Kristus. Budi juga menambahkan bahwa data para siswa yang telah mengisi formulir akan digunakan untuk menyebarkan gerakan buku ini kepada seluruh orang muda Katolik di Indonesia.
"Harapan kami adalah melalui program PKB dan pembagian buku ini, komunitas orang muda di SMA Santo Bernadus dapat semakin bertumbuh dan berbuah, baik bagi Gereja maupun masyarakat. Kami juga ingin siswa-siswi semakin kuat dalam iman mereka karena mereka dapat membaca firman Tuhan dan terinspirasi oleh kesaksian-kesaksian orang muda lainnya," tutur Budi.
Program PKB sendiri telah berjalan sejak tahun 2021 dan melibatkan berbagai keuskupan di seluruh Indonesia, termasuk Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Semarang, Keuskupan Purwokerto, dan beberapa keuskupan lainnya. Melalui kerja sama dengan LAI dan berbagai pihak terkait, program ini diharapkan dapat terus berkontribusi bagi pengembangan iman generasi muda Katolik di Indonesia. (bonita)