Dalam Alkitab terdapat beberapa kisah yang berhubungan dengan fenomena gaib, salah satu contohnya adalah interaksi antara Musa dan para ahli sihir Mesir di hadapan Firaun (Keluaran 7:8-12). Sebuah kisah yang menunjukkan ‘pertarungan ideologi’ antara kekuatan Tuhan dan ilmu sihir Mesir. Ketika tongkat Harun yang berubah menjadi ular mampu menelan ular-ular yang diciptakan oleh para ahli sihir Mesir, hal ini menunjukkan keunggulan kuasa Tuhan atas kekuatan gaib yang dipercaya oleh masyarakat Mesir pada masa itu. Dalam pandangan Kristen, mukjizat yang dilakukan Musa dan Harun dianggap sebagai bukti supremasi kekuasaan Tuhan dibandingkan dengan praktik sihir.
Masyarakat kuno, khususnya di Mesir, sangat erat dengan dunia gaib. Ritual sihir, jimat pelindung, dan kepercayaan terhadap dewa-dewa penguasa alam gaib adalah bagian integral dalam kehidupan sehari-hari mereka. Masyarakat Israel kuno, tak jauh berbeda dengan bangsa lain di sekitarnya, mereka hidup di tengah-tengah kepercayaan kepada kekuatan gaib. Namun, ajaran keagamaan mereka berupaya mengarahkan keyakinan mereka hanya kepada Tuhan sebagai sumber kekuasaan yang tertinggi. Alkitab secara konsisten memperingatkan umat beriman untuk menjauhkan diri dari praktik sihir dan pemanggilan arwah, karena hanya Tuhan yang berhak atas kehidupan dan kematian.
Dalam Perjanjian Lama, terdapat larangan tegas terhadap praktik sihir dan pemanggilan arwah, seperti yang tertulis dalam Imamat 19:31 dan Ulangan 18:10-12. Namun ada kisah-kisah tertentu yang mencerminkan kompleksitas fenomena ini. Salah satu contohnya adalah kisah pemanggilan arwah Samuel oleh Raja Saul (1 Samuel 28:7-20). Narasi ini seringkali ditafsirkan sebagai peringatan bahwa tindakan Saul berkomunikasi dengan arwah merupakan pelanggaran terhadap perintah Tuhan. Munculnya Samuel sebagai arwah yang menyampaikan pesan ilahi kepada Saul menggambarkan hubungan yang kompleks antara dunia hidup dan dunia roh, meskipun secara umum Alkitab melarang komunikasi dengan dunia arwah. Dalam Perjanjian Baru, Yesus sering berhadapan dengan roh-roh jahat dan kuasa supranatural yang merasuki manusia. Kehadiran Yesus memperlihatkan dominasi kuasa ilahi dalam melawan kekuatan gelap dan gaib yang ada di masyarakat (Markus 1:23-27). Melalui berbagai mukjizat, termasuk pengusiran roh jahat, Yesus memperlihatkan bahwa kuasa Tuhan memiliki otoritas yang jauh lebih tinggi daripada kekuatan supranatural lainnya.
Pada abad ke-21, sains dan teknologi menjadi landasan utama dalam memahami realitas. Namun masih banyak aspek kehidupan manusia yang tidak dapat dijelaskan secara rasional, sehingga memunculkan ketertarikan terhadap hal-hal gaib. Bahkan sampai saat ini, masih banyak yang mengandalkan aneka ilmu gaib untuk mendapat perlindungan dan mencapai keberhasilan dalam berbagai ranah kehidupan.Bagaimana umat beriman menyikapi hal ini?
Yuk simak ulasannya di sini