Selama lima hari, antara 15-19 Juli 2025, para utusan Gereja Katolik dari berbagai keuskupan dan lembaga hadir dan berkumpul di Gedung Catholikc Center, di Denpasar. Pertemuan Nasional Lembaga Biblika Indonesia merupakan sebuah tradisi dan momen penting dalam memajukan dan mengembangkan Kerasulan Kitab Suci di bumi Indonesia.
Pertemuan Nasional (selanjutnya disingkat Pernas) ini dihadiri oleh Delegatus Kitab Suci Keuskupan (anggota ex-officio, yang biasanya adalah Ketua Komisi (Kerasulan) Kitab Suci Keuskupan dan orang perorangan dan Wakil Lembaga yang bergerak dalam bidang Pengkajian dan Kerasulan Kitab Suci, yang diterima sebagai anggota oleh Pengurus, yang biasanya adalah anggota pakar (Direktorium LBI 9). Tema yang diangkat adalah: ”Mewartakan Kristus dalam Konteks Asia dan Indonesia”.
Kegiatan Pernas 2025 diawali dengan pertemuan para dosen/pengajar/pegiat Kitab Suci dari setiap STFT Katolik se-Indonesia. Pada kesempatan ini Lembaga Biblika Indonesia mengundang Kepala Departemen Penerjemahan LAI, Pdt. Anwar Tjen, untuk secara khusus sejarah dan proses penerjemahan hingga penerbitan Alkitab Terjemahan Baru (TB) dan Terjemahan Baru 2 (TB-2). Pdt.Anwar secara khusus menekankan tentang sejarah kerja sama gereja Protestan dan Katolik dalam penerjemahan TB1 dan TB2. Pada akhirnya baik Alkitab TB dan TB-2, telah menjadi Alkitab yang mempersatukan gereja-gereja di Indonesia yang berasal dari beragam denominasi dan konfesi.
Bagi banyak peserta, khususnya yang berusia muda, penjelasan sejarah penerjemahan Alkitab ini merupakan hal yang baru dan penting. Uskup Denpasar, sekaligus sbg Delegatus KWI utk LBI, Mgr. Silvester San, Pr (dulu pernah jadi anggota tim revisi Deuterokanon) turut hadir dan mengapresiasi acara sosialisasi TB2 ini. (tensi)