Jakarta - Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) sukses menggelar acara penggalangan dana bertajuk "Symphony of Hope" pada Rabu, 6 Agustus 2025. Acara yang menggabungkan keindahan musik orkestra dengan kekayaan budaya Nusantara ini diadakan dengan satu tujuan mulia: mengumpulkan donasi untuk menyediakan 20.000 Alkitab bagi saudara-saudari di pelosok negeri yang merindukan Firman Tuhan.
Melalui acara ini, LAI kembali menegaskan komitmennya untuk memastikan setiap orang di Indonesia memiliki kesempatan untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan. Donasi yang terkumpul akan digunakan sepenuhnya untuk mendistribusikan Alkitab ke daerah-daerah terpencil dengan akses terbatas.
Acara dibuka dengan sambutan dari Pdt. Henriette Tabita Hutabarat Lebang, Ketua Umum LAI. Beliau menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas antusiasme para hadirin yang semangat membantu pelayanan LAI. Kemudian, kegiatan resmi dibuka dengan doa oleh Pdt. Jacklevyn Frits Manuputty, Ketua Umum PGI.
Master of Ceremony (MC) dalam acara ini adalah Meidy Harimisa dan Sabilsa D. Latuihamalo memandu jalannya acara dengan penuh energi, membuat para peserta terhibur dan suasana tetap terkontrol. Seluruh rangkaian penampilan musik diiringi oleh Augmented Orchestra, yang membuat suasana semakin hidup.
Sebelum kegian dimulai, Ketua Umum LAI, Pdt. Henriette (Erry) Tabita Hutabarat Lebang, mengawali dengan sambutan. Beliau menyampaikan syukur melihat rasa antusias para hadirin yang dengan penuh semangat membantu pelayanan LAI agar seluruh umat Kristen di Indonesia bisa membaca Firman Tuhan. Tak lupa beliau mengucapkan terima kasih kepada para mitra dan sponsor yang telah memungkinkan acara ini terselenggara dan dana Satu Dalam Kasih (SDK) terkumpul. Pdt. Erry juga mengucapkan terima atas kerja keras dan kesehatian para panita Symphony of Hope yang berasal dari berbagai gereja di Jakarta. Setelahnya dilanjutkan dengan doa pembukaan oleh ketua umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pdt. Jacklevyn Frits Manuputty.
Acara dibuka dengan pertunjukan tarian nusantara yang memukau dari Seminari Bethel Indonesia, Jakarta. Tarian ini menggambarkan keragaman indah budaya dari berbagai daerah di Nusantara, seperti Papua, Batak, Nusa Tenggara Timur, dan Jawa, dan diiringi oleh Augmented Orchestra yang menghadirkan lagu rohani KJ 337 - Betapa Kita Tidak Bersyukur.
Setelah itu, panggung dimeriahkan oleh penampilan musikal yang inspiratif. Pelangi Kasih & Angel Voice membawakan lagu When You Believe, dilanjutkan dengan Mawar Saron Choir yang menyanyikan Dia Yesus Allah yang Sejati. Penampilan kemudian dilanjutkan oleh Penabur Little Voice Choir dengan lagu God Will Take Care of You, dan bagian pertama ditutup oleh Jubilate Choir yang membawakan lagu A Psalm for Help.
Acara dilanjutkan dengan khotbah singkat dari Pdt. Bambang H. Widjaja, Gembala dari Gereja Kristen Perjanjian Baru (GKPB) Bandung dan sekaligus Pembina Yayasan LAI. Dengan sukacita, beliau menyampaikan bagaimana proses LAI mendedikasikan diri untuk menyebarkan Firman Tuhan ke seluruh Nusantara. Pdt. Bambang mengajak hadirin mendukung pelayanan LAI melalui 3D: Doa, Daya dan Dana dengan keyakinan bahwa firman Tuhan akan mengubah hidup setiap orang yang membacanya. Pdt. Bambang, mengutip dari Kisah Para Rasul, meyakinkan bahwa oleh dukungan dari setiap orang, beliau meyakini firman Tuhan akan semakin tersebar dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan.
Setelah khotbah, I Gede Alvaro Benbarzilai tampil membawakan dua pujian: "People Need The Lord" dan "S’bab Tuhan Baik". Kemudian, Michael Panjaitan membawakan dua lagu “Jesus It Is You” dan "Kupercaya Janji-Mu".
Penampilan berlanjut dengan duet I Gede Alvaro Benbarzilai dan Michael Panjaitan yang membawakan lagu "Berkati Negeri Kami". Kemudian Augmented menghadirkan dua pujian dari Kidung Keesaan: Firman-Mu Kupegang Selalu dan Sekalipun Diriku, dan satu lagu ciptaan terbaru dari Heidi Kabul (Conductor Augmented Orchestra), yang diinspirasi dari perjalanan Satu Dalam Kasih LAI yang menghadirkan Kabar Baik bagi banyak orang di pelosok Nusantara dan Yesaya 52:7, Sampai Seluruh Bumi.
Menutup rangkai acara Pdt. Anwar Tjen, Kepala Departemen Penerjemahan LAI membawakan doa penutup dan seluruh penampil naik ke panggung menyanyikan pujian How Great Thou Art. Semoga segala kerja keras panitia dan dukungan dari para mitra menjawab doa dan harapan jiwa-jiwa yang telah bertahun-tahun menanti kehadiran Kabar Baik. Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan.