Berjuang dalam Keterbatasan

Berita | 28 November 2020

Berjuang dalam Keterbatasan


Sapaan LAI

Sebagai anak desa yang kondisi infrastruktur dan ekonominya serba terbatas, saya sering merasa hidup nyaris hanya mengalir saja. Saya seringkali terjebak hanya melakukan hal-hal rutin tanpa paham kemana ujungnya.

Saya menempuh pendidikan SD dan SMP nyaris tak berani membayangan tentang kelanjutan sekolah sesudah lulus SMP. Di kecamatan dimana saya tinggal, saat itu hanya ada satu SMP swasta yang fasilitas dan gurunya serba terbatas.

Desa dimana saya tinggal termasuk desa yang sangat sulit air. Kami bergantung dengan penampungan air hujan yang pasti akan cepat habis di musim kemarau. Bila musim kemarau tiba, mayoritas kegiatan penduduk adalah mencari air di sumur-sumur tertentu yang masih memiliki mata air.

Mandi satu kali sehari sudah merupakan kemewahan tersendiri saat musim kemarau. Prioritas utama penggunaan air adalah untuk memasak nasi, lauk, sayuran dan minum. Penyakit kulit seperti bukan penyakit lagi, karena hampir semua orang di desa saya mengidapnya.

Bencana banjir, gunung meletus, "pagebluk" kolera dan muntaber serta banyak kasus malaria dan TBC menjadi bagian warna-warni perjalanan hidup masa kecil sampai remaja saya. Bisa melewati itu semua sungguh suatu mujizat luar biasa.

Mungkin segala keterbatasan itu menjadikan saya tidak mudah menyerah dalam berjuang dan menggapai cita-cita. Bahkan sampai dalam situasi yang sepertinya "tidak mungkin", saya malah sering merasa tertantang untuk menjadikannya "mungkin".

Keterbatasan bukan alasan untuk diam dan tak melakukan apapun. Keterbatasan adalah tantangan untuk menciptakan terobosan-terobosan. Keterbatasan justru menjadi pemicu "adrenalin" untuk terus mendaki dan bila perlu melompat ke atas.

Belakangan saya sungguh mengimani adanya kekuatan Roh Kudus yang menolong saya, saudara-saudara saya dan orang tua saya. Dahsyat sekali kuasaNya.

Pandemi Covid-19 tidak menjadi alasan individu, keluarga, komunitas dan masyarakat pada umumnya untuk menyerah. Kegigihan, keberanian, dan komitmen untuk terus berusaha serta berkarya di tengah keterbatasan, menjadi syarat mutlak untuk bertahan dan bahkan sukses melampaui segala tantangan yang ada.

Sepanjang pandemi Covid-19 yang sudah sembilan bulan berlangsung, LAI sama sekali tidak menghentikan mandat, program dan aktivitasnya. Sebaliknya Inovasi produk-produk digital terus bertambah dalam bentuk program harian, mingguan, dwi mingguan dan berbagai acara khusus bulanan.

LAI berjuang terus untuk tetap hadir di tengah kehidupan umat yang serba terbatas. Setidaknya LAI hadir agar dapat menjadi kawan di kala kesesakan. Bahkan LAI mengajak semua umat untuk berarak-arakan bersama menghadirkan Firman Allah sampai ke ujung bumi. Dengan kita sibuk mengurus orang lain, maka Tuhan pasti akan mengurus kita.

Salam Alkitab untuk Semua.

 

Dr. Sigit Triyono

 

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia