Dery Setiady

"...kegiatan ini tidak boleh hanya jadi monumen! Tapi biarlah ini jadi momentum!"
Dery Setiady, kelahiran 5 September 1991, seorang dengan mimpi dan visi yang besar, serta daya eksekusi yang brilyan. Dery bukanlah sosok yang ketika ada kesalahan, akan berbicara lantang, seolah menunjukkan diri sebagai seorang pemimpin perfeksionis yang ingin seluruh timnya bekerja dengan sempurna. Dery, bahkan turun untuk ikut bekerja seolah dia bukan pemimpin atau orang yang memiliki peran penting. Ia akan senang hati membantu siapapun dan apapun. Intuisi tajam seorang Dery membuat beberapa kegiatan Lembaga Alkitab Indonesia seperti: "Worship Night", G49, dan "Bible Explore" terwujud dan berjalan baik. Mungkin kata ‘berjalan baik/lancar’ terlalu sederhana untuk menggambarkan bagaimana berhasil dan berdampaknya segala hal yang telah dibuatnya untuk mendukung Lembaga Alkitab Indonesia.

hingga akhir hayatnya Dery terus menggeluti "passion" nya di bidang entertainment. Menjadi Master of Ceremony, Event Organizer, Event Manager, hingga turut aktif mengembangkan sebagian program pariwisata milik pemerintah daerah. Semuanya dilakukannya dengan kesenangan. Dan bukan hanya dirinya yang berbahagia, tetapi kebahagiaan karena keberhasilannya juga menjadi kebanggaan bagi orang-orang yang dikasihinya. Terutama adalah seseorang yang sangat menyayangi dan terus mengandalkannya, yaitu Ibunya. Dery begitu dekat dengan Ibunya. Ia adalah sosok yang selalu setia menemaninya, dan sosok yang menjadi motivasinya untuk selalu melakukan semua pekerjaannya hingga berhasil. Mungkin tidak diketahui dengan pasti dan spesifik hal apa saja yang telah berhasil dilakukan Dery Setiady. Lebih tepatnya dilakukan bersama teman-temannya di berbagai organisasi dan komunitas berbeda. Ya, Dery selalu ada di banyak komunitas, organisasi dan berbagai tempat lainnya. Ia adalah satu dari sedikit orang pernah dikenal khalayak karena keberhasilannya melakukan berbagai macam "project" dan kerja bersama.

Kini Dery harus pamit terlebih dahulu untuk pulang ke rumahnya yang abadi. Seseorang di sana memanggilnya. Entah untuk sebuah "project" baru, kegiatan lain, atau pekerjaan besar yang akan dilakukan bersamaNya. Atau, untuk beristirahat dan bersantai sejenak bersamaNya, merayakan keberhasilan dan jerih lelahnya yang telah dilakukan di dunia ini. Seperti halnya Sang Bapa begitu mengasihi Henokh dan memintanya untuk pulang ke rumahNya, atau menjemput Elia dengan mewah untuk kembali ke kerajaanNya, bukan suatu hal yang mengherankan apabila seseorang di kehidupan kita ini dijemputNya karena begitu disayangiNya dan dipercayaiNya.
Mungkin terasa menjadi sebuah hari perpisahan yang menyedihkan.  Kehilangan memang patut disayangkan dan dirasa sedih. Akan selalu ada kenangan yang tertinggal. Kita semua memang kehilangan seorang Dery. Tetapi, kita hanya kehilangan fisik Dery. Senyumnya, kehangatannya, serta kebaikan hatinya tidak akan pernah berakhir. Selalu melekat bersama kita. Ia memang lebih dahulu dijemput oleh Sang Pemilik semesta dan kehidupan. Tetapi pilihan kita untuk juga mengikuti jejaknya menjadi sosok hebat yang membanggakan bagi keluarga, sahabat, teman-teman, bahkan membanggakan Dia yang telah menjemputnya pulang.

Kami sebagai keluarga dari Lembaga Alkitab Indonesia mengucapkan Terima Kasih untuk semua karya dan dampak yang telah Dery wujudkan bersama kami. Kiranya apa yang sudah dicapai bersama tidak hanya menjadi kenangan yang indah, tetapi menjadi loncatan bagi kita untuk sebaik dan sehebat Dery.

Sebagaimana dikatakan Dery: “…ini tidak boleh hanya jadi monumen! Tapi biarlah ini jadi momentum untuk menjadi semakin lebih baik!"