Sapaan LAI
Sahabat Alkitab yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, adalah bunyi sila kelima Pancasila yang merupakan salah satu nilai utama bangsa Indonesia yang harus terus diperjuangkan implementasinya secara konsisten. Perjuangan secara bersama setiap insan warganegara Indonesia di manapun berada.
Keadilan bukan sekadar suatu keadaan, tapi sering merasuk kepada perasaan baik personal maupun komunal. Parameter yang digunakan untuk mengukur suatu keadilan bukan hanya menyangkut hal fisik, namun juga menyangkut aspek non fisik.
Konsep keadilan sosial telah menjadi salah satu pemikiran filosofis Presiden Soekarno sang pencetus Pancasila: “Keadilan sosial ialah suatu masyarakat atau sifat suatu masyarakat adil dan makmur, berbahagia buat semua orang, tidak ada penghinaan, tidak ada penindasan, dan tidak ada penghisapan”.
Hasil penelitian penyebab adanya konflik individu maupun sosial antara lain menyangkut kebutuhan pengakuan dan kepemilikan, namun juga adanya perbedaan kelas. Tentu saja hal ini ada kaitannya juga dengan soal keadilan.
Dalam praktiknya, perjuangan untuk mewujudkan keadilan sosial tidak bisa mengabaikan peran unit organisasi terkecil yaitu rumah tangga. Praktik budaya yang mengedepankan nilai-nilai keadilan haruslah terus dilestarikan. Pendidikan informal, dari rumah dan pergaulan masyarakat yang mengajarkan teladan keadilan harus terus dipupuk. Hal ini jauh lebih dahsyat pengaruhnya dibandingkan dengan pendidikan formal di sekolah-sekolah.
Ketidakadilan sering kita temukan di berbagai tempat dan kesempatan. Saya masih ingat saat saya masih mahasiswa di tahun delapan puluhan praktik ketidakadilan sangat nyata manakala korban penggusuran proyek pemerintah diperlakukan sangat tidak sesuai janji pemerintah.
Saat inipun masih banyak praktik ketidakadilan sesuai dengan cita-cita sesuai dengan pengertian filosofis Pancasila. Ini adalah PR semua warga negara dan utamanya didorong oleh tokoh-tokoh yang diberikan mandat sebagai penguasa di tingkat pusat maupun daerah.
Sebagai umat percaya kita tidak bisa menghindar dari tugas dan mandat perwujudan keadilan di manapun kita diutus. Bukan sekadar visi (cita-cita) tentang keadilan, tapi haruslah menjadi praktik perilaku yang selalu mengedepankan nilai-nilai keadilan.
Kita mesti berpikir, bertindak, berinteraksi, dan mengambil keputusan berbasis pada nilai-nilai keadilan. Hanya dengan cara demikian dan penuh kebersamaan diantara warganegara maka perwujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menjadi nyata.
Lembaga Alkitab Indonesia menyelenggarakan berbagai program dan publikasi di berbagai media juga dalam rangka berjuang mewujudkan keadilan bagi semua. Salah satunya adalah perwujudan keadilan dalam mengakses kitab sucia bagi umat Kristiani di berbagai pelosok negeri.
Salam Alkitab untuk Semua.
Dr. Sigit Triyono