Kacang untuk Pembeli Alkitab

Berita | 28 April 2022

Kacang untuk Pembeli Alkitab


 

Sukacita Peluncuran Alkitab dalam Bahasa Kiembu-Kimbeere di Kenya

"Peristiwa seperti ini tidak setiap saat terjadi. Ini adalah hari bersejarah!" Demikian pernyataan dari Dr Silas Njiru kepada media pada peluncuran Alkitab dalam bahasa Kiembu-Kimbeere di Kenya. Dr Silas Njiru, Sekretaris Jenderal  di Kementerian Perhubungan Kenya, menjadi  tamu kehormatan dalam peluncuran tersebut. Beliau  menyebut peluncuran tersebut merupakan  "momen spiritual yang sangat bersejarah" bagi rakyat Kenya.

Hanya beberapa hari sebelum peluncuran, enam pejabat tinggi pemerintahan Kenya, termasuk Menteri Pertahanan dan Keamanan, telah kehilangan nyawa mereka dalam sebuah kecelakaan helikopter. Pemakaman mereka dilangsungkan pada hari yang sama dengan momen peluncuran Alkitab Bahasa Kiembu-Kimbeere. Namun, Dr. Njiru  memastikan komitmennya  kepada orang-orang Aembu-Ambeere dengan menyampaikan sambutan singkat sebelum berangkat menuju pemakaman. Dr Njiru berbicara baik sebagai wakil pemerintah maupun sebagai pengikut Kristus seperti halnya para pendengarnya.

 

Sebuah komunitas yang lebih terpenuh

"Saya sangat memahami - berdasarkan  pengalaman pribadi saya sendiri- bagaimana rasanya tidak memiliki Alkitab dalam bahasa ibu,” katanya kepada umat Tuhan di Aembu-Ambeere. Ia mengutip pernyataan yang sering digaungkan para pemimpin Kristen di seluruh dunia: "Sebuah komunitas yang  menyadari arti penting Kitab Suci dan mendasarkan hidup mereka pada ajaran Alkitab, kehidupannya akan lebih sejahtera dibandingkan mereka yang hidupnya jauh dari Firman Tuhan.” 

 

Anak-anak  Menari  di  Hari Peluncuran

Setengah juta orang Kiembu-Kimbeere dengan antusias menyambut  peluncuran Alkitab dalam bahasa ibu mereka. Alkitab ini sudah begitu lama mereka nantikan kehadirannya. Ketika belum memiliki Alkitab sendiri, orang-orang Kiembu-Kimbeere mencoba membaca Alkitab dalam bahasa suku tetangga mereka-Gikuyu, namun untuk memahami isinya memerlukan banyak perjuangan. Banyak kata-kata maupun konsep-konsep yang tidak terpahami ketika mereka membaca Alkitab dalam bahasa Gikuyu. Beberapa kosakata dalam bahasa Gikuyu juga sering memiliki arti yang  terlalu vulgar atau tidak pas dalam bahasa Kiembu-Kimbeere. 

Ribuan orang dari semua usia hadir dalam ibadah peluncuran Alkitab. Anak-anak mempersembahkan tari-tarian dengan penuh sukacita. Uskup Henry Kathii, mantan Sekretaris Umum Lembaga Alkitab Kenya, yang sekarang menjabat sebagai Uskup Embu, menyampaikan sambutan yang menggetarkan hati begitu banyak orang di hari peluncuran: 

"Kami sungguh bergembira! Kami belum  pernah memiliki Alkitab dalam bahasa ibu kami. Ketika kami membaca Alkitab dalam bahasa  Gikuyu-suku tetangga kami, kami harus melewatkan bagian-bagian yang tidak kami mengerti, itu pun sudah membuat kami berbahagia. Sekarang semua orang akan dapat memahami isi Kitab Suci. Sekarang Tuhan hadir dan berbicara dalam bahasa kami. Kami sungguh bersyukur kepada Tuhan!”

 

Kacang untuk Alkitab, Kisah Hannah

Peluncuran Alkitab dalam bahasa Kiembu-Kimbeere di Kota Embu, Kenya, pada tanggal 16 Juni yang lalu dimungkinkan oleh karya luar biasa dari Lembaga Alkitab Kenya. Momen tersebut  benar-benar penting bagi seluruh penduduk Kota Embu. Mereka sadar untuk terwujudnya Alkitab dalam bahasa ibu mereka membutuhkan perjuangan dan perjalanan yang amat panjang hingga tiba hari peluncuran. Tapi ada satu orang yang begitu menantikan momen tersebut lebih dari orang lain, orang  itu adalah Hannah.

Banyak dari kita mungkin tidak pernah membayangkan, bahkan  mengharapkan kakek-nenek kita berjalan kaki belasan kilometer untuk menghadiri kebaktian di gereja. Namun Hannah, seorang nenek berusia 82 tahun melakukannya. Dia berjalan. Tidak hanya berjalan satu dua blok dari rumah. Hannah terus berjalan selangkah demi selangkah selama enam jam. Perjalanannya yang sungguh panjang itu untuk sebuah harapan. Sebuah kesempatan. Bahwa nanti mungkin ada oang yang setuju membeli satu-satunya barang yang ia bawa. Yaitu biji-biji kacangnya. Hasil penjualan bijinya nantinya akan dipergunakannya untuk membeli Alkitab. Demikian harapan Hannah. 

Tekad yang kuat memampukan Hannah untuk memperoleh Kitab Suci yang begitu berharga dan dirindukannya. Hannah begitu berbahagia. Tekad Hannah tersebut juga menginspirasi Lembaga Alkitab Kenya dan tim yang bekerja di dalamnya.  Tekad orang-orang yang seperti Hannah itu juga mendorong setiap mitra, lembaga dan individu untuk terus mendukung pelayanan yang penting dan berkelanjutan di bidang penerjemahan Alkitab. Karena pekerjaan tersebut menghasilkan banyak buah. Mengubah hidup banyak orang. Dan salah satu dari mereka yang hidupnya diubahkan adalah Hannah. 

Di seluruh dunia, masih banyak orang-orang seperti Hannah, yang telah belasan bahkan puluhan tahun merindukan hadirnya Alkitab dalam bahasa ibu mereka. Bagi orang-orang seperti  mereka, Lembaga Alkitab dan para mitranya sampai hari ini terus berjuang. Agar Alkitab mudah tersedia dan dimiliki oleh setiap orang. Doa dan dukungan Anda akan memampukan Lembaga-lembaga Alkitab di seluruh dunia terus berkarya menghadirkan Alkitab untuk semua orang. 

 

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia