Ketakutan terhadap Daud tidak hanya dimiliki oleh Saul tetapi juga para panglima Filistin. Hal ini dibuktikan pada saat mereka sedang dalam perjalanan untuk melakukan peperangan melawan Israel. Pada saat itulah Daud beserta orang-orangnya ikut dalam rombongan raja Akhis. Besar kemungkinan bahwa kehadiran Daud segera disadari oleh para panglima Filistin lainnya melalui pakaian dan senjata yang digunakan. Namun, di samping fakta tersebut perikop ini sedang menampilkan kepada pembaca mengenai reputasi Daud yang sudah tersohor hingga menakuti para musuhnya.
Pada ayat 4 diceritakan bahwa para panglima Filistin itu tidak berkenan jika Daud berperang bersama mereka karena khawatir bahwa ia akan berbalik menjadi lawan mereka. Bahkan, Daud diumpakan sebagai satan (berdasarkan teks asli) yang akan mengganggu kewarasan dan kemampuan mereka dalam melancarkan strategi perang terhadap bangsa Israel. Kemudian, penggunaan sajak pujian yang muncul pada ayat 5 yang menyanjung Daud dengan, “Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa?” semakin mempertegas ketakutan mereka terhadap Daud. Sajak ini juga mengingatkan kita kepada awal munculnya kebencian pada diri Saul terhadap Daud. Artinya, sajak pujian atas pribadi Daud telah menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran pada diri setiap orang yang menganggapnya sebagai saingan.
Sahabat Alkitab, reputasi hebat dari Daud yang telah memengaruhi para musuhnya merupakan hasil dari pembentukan diri yang panjang. Semua itu dimiliki melalui ketaatan dan komitmen Daud kepada TUHAN, serta kegigihannya dalam mempertahankan kebenaran di hadapan TUHAN. Itulah sebabnya, konsistensi dan komitmen beriman akan berpengaruh terhadap citra serta reputasi hidup seorang percaya.