Apakah mungkin ada perbuatan dosa yang dilakukan secara tidak sengaja? Kalau pun ada, mungkinkah dosa yang tidak dengan kesengajaan itu terjadi untuk kedua kalinya? Dan, mungkinkan hal itu masih dianggap sebagai ketidaksengajaan?
Pertanyaan-pertanyaan semacam ini mungkin muncul dalam benak sebagian umat TUHAN pada saat membaca perikop Imamat 4 yang sedang memberikan panduan mengenai praktik kurban penebusan dosa yang tidak dengan kesengajaan, secara khusus yang dilakukan oleh seorang imam. Berdasarkan catatan dalam kitab ini, kita memang dapat menemukan bentuk dosa yang terjadi dalam ketidaksengajaan. Hal ini termuat jelas seperti yang tertulis dalam perikop bacaan hari ini. Meski demikian, bukan artinya ada semacam toleransi terhadap dosa itu sendiri.
Kehadiran catatan seperti Imamat 4:1-12 ini misalnya, menunjukkan bahwa dosa, meski yang terjadi tidak dengan niatan dari si individu yang bersangkutan, tetaplah memiliki dampak yang perlu segera diwaspadai. TUHAN pun memberikan kesempatan bagi orang Israel untuk menanggulangi keberdosaan tersebut sehingga mereka dapat lepas dari dampak masif dosa, yakni melalui kurban penghapusan dosa. Kurban ini bukanlah semacam ‘bayaran’ untuk TUHAN, apalagi menganggap bahwa manusia memiliki kuasa atas dosa tersebut. Justru, praktik kurban penghapus dosa menjadi bentuk kerendahan hati dan ungkapan permohonan umat atas setiap perbuatan dosa mereka di hadapan TUHAN.
Pada Imamat 12 bahkan menunjukkan betapa beratnya kuasa dosa tersebut, secara khusus terkait dengan tanggung jawab di tengah sistem sosial. Imam, sebagai pemimpin ritual atau keagamaan umat Israel kuno, memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan seluruh bangsa. Itulah mengapa, dosa yang ia lakukan, meski tanpa kesengajaan, tetap sangat berpengaruh terhadap seluruh umat. Oleh sebab itu, dia sangat perlu melakukan kurban penghapus dosa agar bangsa Israel tidak terjebak dalam jerat dosanya tersebut. Inilah bukti bahwa dosa selalu memiliki jerat dan pengaruh yang begitu masif, bahkan melebihi diri si pelaku dosa itu sendiri. Oleh sebab itu, jangan pernah main-main dengan dosa!