The Right Man in The Right Place

Renungan Harian | 5 Februari 2025

The Right Man in The Right Place

Judul di atas menggambarkan sebuah keyakinan bahwa setiap orang dapat memaksimalkan potensi mereka jika berada pada lingkungan, situasi, serta tanggung jawab yang tepat. Mereka yang memiliki talenta untuk mengorganisasikan sesuatu tentu akan dapat memaksimalkan potensinya jika diberikan tanggung jawab untuk menjadi pemimpin dalam bidang-bidang tertentu. Kepekaan untuk melihat potensi dari masing-masing orang itulah sebuah kemampuan yang perlu dilatih oleh setiap pemimpin. Inilah yang coba dibuat oleh Nehemia dalam bacaan kita hari ini.

 

Nehemia 7:1-15 menggambarkan momen setelah tembok Yerusalem selesai dibangun. Namun, Nehemia menyadari bahwa pekerjaan belum selesai. Ia tidak hanya membangun tembok, tetapi juga menetapkan penjaga untuk memastikan keamanan kota dan kelangsungan ibadah kepada Allah. Dengan kata lain diperlukan adanya penataan yang tepat akan sumber daya manusia yang tersedia pada saat itu. 

 

Pertama-tama Nehemia menetapkan para penjaga gerbang, para penyanyi, dan orang-orang Lewi (ay. 1). Tindakan tersebut menunjukkan bahwa tembok bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk sesuatu yang lebih besar, yaitu ibadah dan relasi yang lebih dekat dengan Allah. Selanjutnya Nehemia mempercayakan kepemimpinan kepada Hanani dan Hananya, mereka dikenal sebagai orang yang setia dan takut akan Tuhan lebih dari banyak orang (ayat 2). Terlihat bahwa Nehemia meletakkan kesetiaan dan rasa takut akan Tuhan sebagai kriteria utama. Tak lupa Nehemia memberikan perintah untuk menjaga pintu gerbang dengan kewaspadaan tinggi, membukanya hanya saat matahari sudah tinggi dan menutupnya lebih awal (ay. 3). Keberhasilan menyelesaikan tembok kota tidak membuatnya lengah dan jumawa, sebaliknya sikap hati-hati dan waspada menjadi bukti keseriusannya terhadap keamanan dan keberlangsungan kehidupan umat.

 

Membangun kota bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi juga tentang orang-orang yang tinggal di dalamnya. Itulah sebabnya Nehemia menyusun daftar keturunan orang-orang Israel yang kembali dari pembuangan. Dengan demikian kita dapat mengambil kesimpulan bahwa restorasi yang diupayakan oleh Nehemia bukan sekadar tentang bangunan kota, tetapi juga tentang komunitas dan identitas. 

 

Sahabat Alkitab, kecermatan juga kita perlukan dalam menyelesaikan tugas-tugas serta tanggung jawab yang dibebankan kepada kita. Mari belajar dari Nehemia yang menyelesaikan tugas-tugasnya dengan berfokus pada kekuatan dan sumber daya yang dimiliki. Ia tidak melulu bicara soal kelemahan melainkan mencoba untuk menggali potensi yang dianugerahkan Allah kepada mereka. Kejelian melihat potensi tiap orang menjadi kunci untuk memaksimalkan hasil serta tujuan yang hendak dicapai. Maka dari itu hendaknya segenap orang percaya belajar untuk berhikmat saat menyelesaikan tugas serta tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Kamu mungkin juga menyukai

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia