Pemazmur melihat betapa indahnya rombongan atau komunitas peziarah yang datang dari berbagai tempat yang berbeda namun dapat berjalan bersama, beriringan dalam sebuah harmoni yang disebutnya sebagai hidup rukun. Pemazmur menggambarkan betapa berharganya kerukunan hidup itu, dan merupakan suatu hal yang khusus dari umat Tuhan, seperti minyak wangi yang mengurapi Imam Besar Harun. Juga seperti embun pagi yang membawa kesegaran, kehidupan, dan pertumbuhan yang mengalir dari Gunung Hermon ke bukit-bukit Sion. Dua tempat yang berjauhan letaknya namun berkat Allah sampai ke sana.
Sahabat Alkitab, nyanyian ziarah ini mengajarkan kita bahwa di dalam hidup beribadah harus ada kerukunan yang sejati di dalamnya. Allah menyenangi itu karena itu Ia akan memberkati setiap komunitas dan pribadi yang menjaga kerukunan. Kita memang dipanggil menjadi satu komunitas untuk saling mengasihi dan saling membangun dalam kehidupan bersama. Yang di dalamnya ada kasih Kristus yang begitu hangat dan menyejukkan. Sangat disayangkan jika dalam hidup, bekerja, dan beribadah bersama yang terlihat harmonis namun di belakang kita malah saling membunuh dan menikam satu dengan yang lainnya. Kita berjalan bersama sambil menyanyikan pujian tetapi dalam hati kita mengharapkan kejatuhan orang lain. Tidak ada kehidupan dalam komunitas seperti itu. Berkat-berkat Allah yang menghidupkan hanya diturunkan kepada komunitas bersama yang sungguh-sungguh hidup dalam kerukunan yang sejati.
Marilah kita membangun, memelihara, dan menjaga kerukunan di antara kita agar kita hidup karena Allah disenangkan dengan itu.
Salam Alkitab Untuk Semua