Untuk beberapa kesempatan, Yesus seperti menolak atau menghindar dari kedatangan orang banyak, khususnya karena kebanyakan mereka yang datang hanya ingin melihat dan mendapatkan mukjizat. Kekaguman mereka kepada Yesus lebih kepada karena Yesus melakukan tanda-tanda mukjizat yang menakjubkan bagi mereka. Begitu wah karena belum pernah ada yang seperti Yesus. Tetapi fokus utama pelayanan Yesus adalah memberitakan Kerajaan Allah, karena itu sepertinya Yesus tidak ingin terlalu terkenal karena mukjizat (29, 38). Karena itu Yesus melarang orang yang telah disembuhkan-Nya dari penyakit kusta itu untuk bercerita akan apa yang telah Yesus lakukan kepadanya. Tujuan kedatangan Yesus ke berbagai kota adalah ingin mengajar di rumah-rumah ibadat yang ada di situ (38-39), melakukan mukjizat sepertinya akan menjadi "penghalang" untuk tujuan itu karena fokus orang-orang hanya ingin mukjizat.
Sahabat Alkitab, sudah sering kita lihat betapa orang-orang lebih senang mencari mukjizat dari pada mendengarkan pengajaran. Itu telah terjadi di masa Musa, Yesus, hingga hari ini. Orang-orang menginginkan mukjizat yang menyembuhkan dan membuatnya terkagum-kagum dari pada mendengarkan didikan dan ajaran yang kadang keras, menegur, menyinggung, dan mengoreksi dosa-dosa pribadi. Allah memberikan karunia kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya untuk membangun gereja-Nya. Beberapa karunia itu begitu menakjubkan terlihat, seperti karunia berkata-kata dalam bahasa roh, karunia menafsirkan bahasa roh, karunia mengadakan mukjizat, karunia menyembuhkan, karunia bernubuat (lih. 1 Kor. 12). Orang-orang yang mendapatkan karunia seperti itu biasanya dianggap lebih "spesial" dari pada yang lainnya. Mereka lebh mudah mendapatkan para pengagum dan pengikut. Jika itu terjadi pada kita, waspadalah sebab menjadi begitu rentan dengan sikap sombong dan penyalahgunaan karunia.
Mari belajar dari Tuhan Yesus, fokus pada tujuan yang telah Allah berikan pada kita, yaitu untuk memberitakan Injil sampai ke ujung bumi dan memuliakan Allah.
Salam Alkitab Untuk Semua