Sahabat Alkitab, teks firman TUHAN pada hari ini sudah sangat jelas menunjukkan kepada kita perihal keterbukaan tangan TUHAN yang selalu bersedia merangkul kita. TUHAN selalu menyediakan kasih-Nya bagi setiap orang yang mencarinya. TUHAN tidak pernah menahan kasih dan perhatian-Nya bagi siapa pun, namun seringkali manusia itu sendiri yang pergi menjauh dari TUHAN. Bahkan, sangat mungkin manusia menolak tawaran kasih TUHAN ketika semua luapan kasih-Nya sudah disediakan bagi kita. Hal ini dapat terjadi karena manusia seringkali menimbang situasi dan kondisi hidupnya dengan menggunakan standar penilaiannya sendiri. Kekeliruan dalam memahami kehidupannya tanpa keterbukaan terhadap suara bimbingan TUHAN pun membuat manusia sulit untuk merasakan dan merespons kasih TUHAN.
Pesan yang TUHAN sampaikan melalui Azarya bin Oded kepada Asa, raja Yehuda pun menjadi bukti dari besarnya kerinduan TUHAN atas umat-Nya. TUHAN tidak berdiam diri atau menjadi pasif menunggu umat-Nya yang dapat sendiri kepada-Nya. Bahkan, ketika umat-Nya sedang menjauhi dan menolak untuk hidup bersama-Nya, TUHAN melakukan berbagai cara untuk membangkitkan kesadaran pada diri umat-Nya agar mereka merespons tangan kasih TUHAN yang terbuka itu.
Pada hari ini, kita pun diajak untuk merenungkan secara mendalam perihal respons terhadap TUHAN. Apakah kita sudah cukup peka terhadap karya-karya kasih yang TUHAN hadirkan dalam kehidupan ini? Jika tidak, maka halangan apa yang paling menyulitkan kita dalam merasakan kasih TUHAN? Seringkali masalah menjadi faktor tunggal yang dikambing hitamkan oleh seseorang ketika ia sulit merasakan kasih TUHAN. Padahal, ada atau tidak adanya masalah dalam hidup, kasih TUHAN tetap selalu tersedia bagi kita. Justru, perspektif dan cara kita dalam menjalani hidup itulah yang memengaruhi kepekaan dan respons yang kita berikan kepada TUHAN.