Para “Pendekar” di Balik Dapur Alkitab TERJEMAHAN Baru (1974)

Berita | 8 Januari 2023

Para “Pendekar” di Balik Dapur Alkitab TERJEMAHAN Baru (1974)


 

Sahabat Alkitab, Alkitab bahasa Indonesia yang kita baca baik dalam peribadahan di gereja, persekutuan-persekutuan maupun secara pribadi dikenal sebagai Alkitab Terjemahan Baru. Alkitab Terjemahan Baru terbit pada 1974. Alkitab Terjemahan Baru hadir untuk menggantikan Alkitab terjemahan edisi darurat yang sering kita kenal sebagai Alkitab Terjemahan Lama, yang merupakan gabungan Perjanjian Lama terjemahan Klinkert dan Perjanjian Baru terjemahan Bode.

Namun, tahukah Sahabat Alkitab untuk mempersiapkan Alkitab Terjemahan Baru tersebut sangat panjang? Waktu yang dibutuhkan dari mulai dibentuknya tim penerjemah pada 1952 hingga terbitnya Alkitab Terjemahan Baru pada 1974 mencapai hampir 22 tahun. Bayangkan, sekiranya pada 1952 seorang anggota tim penerjemah memiliki seorang anak yang masih bayi, pada saat Alkitab hasil karya mereka terbit anak mereka sudah menginjak usia seorang gadis atau pemudi. 

Siapa saja orang-orang yang dalam kesunyian tekun berjuang puluhan tahun lamanya untuk menghasilkan karya akbar Alkitab Terjemahan Baru? Mari sekilas tentang mereka. 

 Dr. J.L. Swellengrebel (1909-1984)

Jan Lodewijk Swellengrebel belajar bahasa dan sastra Jawa, Arab dan Sansekerta, di Leiden, lalu menjadi  utusan Lembaga Alkitab Belanda (NBG) di Bali (1936-1950). Pada 1950 ia meninggalkan Bali dan tiba di Jakarta. Tak lama kemudian menerima penugasan untuk mempersiapkan Alkitab Terjemahan Baru dalam bahasa Indonesia. Pada 1959, Swellengrebel dan keluarganya kembali ke Negeri Belanda. Sepulangnya ke Belanda, ia ditugasi NBG untuk terlibat dalam penyusunan buku Pedoman Penerjemahan Alkitab dalam seri Helps for Translator’s, yaitu Lukas dan Surat-surat Yohanes yang diterbitkan oleh Persekutuan Lembaga-lembaga Alkitab Sedunia (UBS)

Drs. C.D. Grijns (nantinya menjadi doktor) (1924-1999)

Corneliz Dirk Grijns lahir pada 3 Juli 1924 di Delf, sorang sarjana sastra dalam bahasa-bahasa kuno. Beliau menguasai bahasa Indonesia dengan begitu sempurna sehingga kadang orang Indonesia sendiri segan berbicara dengannya, khawatir kalau salah bicara. Ketelitian pekerjaannya menunjukkan kebangsaan dan negeri asalnya. Grijns tiba di Jakarta 20 Mei 1952 bersama istrinya Ariane Spijkeboer. Grijns tinggal di Indonesia lebih dari 17 tahun lamanya. Beberapa kali beliau telah mengundur-undurkan cuti studinya untuk menyelesaikan disertasinya hanya untuk mengejar supaya Terjemahan Alkitab dalam bahasa Indonesia modern dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Grijns beserta istri dan 5 orang anaknya sedari 1955 tinggal di Bogor, di Kampung Alkitab, di mana beliau dapat bekerja dalam suasana tenang dan sejuk. 

P.S. Naipospos (1919-1993)

Paian SIhar Naipospos lahir pada 9 Oktober 1919 di Laguboti, Tapanuli. Naipospos merupakan tamatan MULO Zending di Tarutung. Sejak kecil ia suka membaca buku-buku berbahasa Melayu. Sebelum Perang Dunia II pecah, ia pergi ke Jawa untuk studi lebih lanjut dalam bahasa Melayu/bahasa Indonesia. Sesudah perang, ia mengikuti pendidikan lanjutan bahasa Indonesia yang terbaik pada zaman itu, yakni kursus MO-A di bawah pimpinan guru besar A.A. Fokker. Mulai terlibat dalam Tim Penerjemah Alkitab Terjemahan Baru sejak 1953. Naipospos selain ahli dalam bahasa Indonesia, juga lancar berbahasa Belanda, membaca cukup bagus dalam bahasa Inggris dan Jerman. Menurut kesepakatan yang tercapai ketika Naipospos diangkat secara resmi sebagai anggota tim penerjemahan, ia akan mendapat kesempatan melanjutkan studi bidang sastra Indonesia. Setelah lulus sarjana, ia akan diangkat menjadi utusan lembaga Alkitab. Pada November 1963, karena perbedaan pandangan dengan anggota tim yang lain menyangkut kebebasan dan metode penerjemahan, Naipospos tidak melanjutkan kiprahnya dalam Komisi Penerjemahan. Pada 1964 beliau menjadi staf redaksi BPK. Dalam Konsultasi Cipayung 1968, Naipospos hadir mewakili Badan Penerbit Kristen. 

Prof. Dr. J.L. Ch. Abineno

Prof. Dr. Johannes Ludwig Chrysostomus Abineno lahir di Baun, 7 Desember 1917. Ia merupakan putera raja Amarasi, Timor Selatan. Abineno meraih gelar sarjana teologi dari STT Jakarta dan kemudian meneruskan pendidikan di Fakultas Teologi Utrech hingga meraih gelar doktor pada 1956. Mulai 1956 beliau menjadi Ketua Sinode Gereja Masehi Injili Timor dan juga dosen pada STT Jakarta. Mulai 1960 ia diangkat sebagai guru besar Teologi Praktika di STT Jakarta. Abineno juga sempat menjabat sebagai Ketua Umum DGI (1960-1980),aktif dalam Dewan Gereja Sedunia dan WARC. Abineno juga pernah menjadi anggota MPRS, mewakili golongan alim ulama. 

Secara resmi Abineno bergabung dan memimpin Komisi Penerjemahan LAI sejak Oktober 1961, Di bawah kepemimpinan Abineno akhirnya Alkitab Terjemahan Baru selesai diterjemahkan dan terbit diluncurkan secara resmi pada 1974. Sekalipun berbagai jabatan dan kedudukan tinggi disandangnya, namun orangnya dikenal ramah dan baik hati, seperti umumnya saudara-saudara dari Timor. Beliau menikah dengan gadis asal Utrech, Nona Meyer. Dari perkawinannya tersebut ia dikaruniai 6 orang anak. 

J.P. Siboroetorop(1903-1977)

Bapak Julianus Pamilang Siboroetorop putera Batak, dilahirkan pada 31 Desember 1903 di Paranginangin. Di antara anggota tim Penerjemahan beliau adalah anggota yang usianya paling tua. Mengawali karir sebagai guru HIS, kemudian menjadi guru di Sekolah Guru, HIK, di Solo. Dari 1945-1962 menjadi pejabat inspeksi pendidikan. Selanjutnya 1962-1965 menjadi dosen Bahasa Indonesia di UI. Sebagai pendidik senior, banyak yang menyebutnya sebagai gurunya para guru. Di dasawarsa 1960-an, banyak di antara murid-muridnya yang kemudian juga menjadi guru di berbagai sekolah. Bahkan ada muridnya yang menjadi sarjana dalam Bahasa Indonesia. Mulanya membantu Tim Penerjemahan Alkitab sebagai anggota Komisi Pembaca dan sekaligus penghubung antara Komisi Pembaca dan Komisi Penerjemahan. Sedari 1965, Siboroetorop menjadi anggota Seksi Perjanjian Baru, Komisi Penerjemahan LAI. Siboroetorop dikenal tekun dan teliti, sebuah karakter yang memang melekat dengannya sebagai seorang guru. SIboroetorop mempunyai 8 anak dan 20 cucu.

Prof. Dr. R. Soedarmo

Raden Soedarmo putera Solo asli, lahir pada 4 Agustus 1914. Lulus AMS bagian sastra Barat di Yogyakarta.Selanjutnya beliau masuk ke Fakultas Teologi Vrije Universiteit di Amsterdam pada tahun 1938. Selama pecah Perang Dunia II dan masa pendudukan Jepang beliau tinggal di Negeri Belanda. Sekembalinya dari sana beliau menjadi dosen pada Sekola Teologi di Yogya(1946-1954). Setelahnya ia diminta mengajar di STT Jakarta. Pada 1957 beliau meraih gelar doktor dari Vrije Universiteit.  Tahun 1958 beliau diangkat sebagai guru besar dogmatika di  STT Jakarta. Soedarmo telah menikah dengan Nona Ali Aten, pada waktu beliau bermukim di Belanda. Dari perkawinan tersebut lahir 6 orang anak. Bergabung dengan Komisi Penerjemahan pada akhir 1961. Sejak itu hingga Alkitab Terjemahan Baru nanti terbit, Soedarmo menjabat sebagai wakil ketua Komisi Penerjemahan sekaligus Ketua Seksi Perjanjian Lama. 

Dr. A. de Kuiper

Arie de Kuiper dilahirkan di Zuilen (Utrecht) pada 24 Juli 1930. Lulus gymnasium, beliau melanjutkan pendidikan pada Fakultas Teologi di Utrech, dan kemudian di Sekolah TInggi Zending di Oegstgeest. Gelar doktor dalam ilmu teologi diterimanya pada 1964 di Utrecht. 

Pada tahun 1956 beliau diutus ke Indonesia sebagai pendeta utusan zending di Indonesia. Kemudian pada tahun 1957 menjadi pendeta GKI Jawa Barat. Pada tahun itu juga beliau oleh GKI Jabar diperbantukan sebagai dosen pada Sekolah Teologi “Bale Wiyata” di Malang. 

Pada akhir 1964, beliau bergabung dengan Komisi Penerjemahan LAI, dan menjadi anggota seksi Perjanjian Lama. Kebetulan mulai 1964 tersebut ia ditugaskan mengajar Perjanjian Lama dan Misiologi di STT Jakarta. Meski sibuk ia berjanji akan mencurahkan sebagian waktunya untuk membantu penyelesaian penerjamahan Alkitab Terjemahan Baru. 

Pada 1971-1976 Arie de Kuiper menjabat sebagai Sekretaris Penerjemahan Dalam Negeri NBG, selanjutnya antara 1976-1981 menjadi Sekretaris Umum NBG, 1981-1985 menjabat sebagai Sekretaris Urusan Umum NHK. Pada tahun 1991 Arie de Kuiper datang lagi ke Indonesia. Hingga tahun 1996 ia ditugaskan untuk memimpin proyek Pengadaan Kepustakaan Teologi STT Jakarta. 

Arie de Kuiper menikah dengan Hendrika Adriane Veen, dan mempunyai dua anak perempuan dan dua anak laki-laki. 

Ds. M. H. SImanungkalit

Ds. M.H. Simanungkalit lahir di Hutaginjang, Tapanuli pada 13 Desember 1924. Ia merupakan seorang teolog, lulusan Sekolah Teologia Yogyakarta. Meski usianya masih muda namun bakatnya sebagai seorang cendekiawan telah terlihat. Begitu keras ia bekerja dalam Komisi Penerjemahan sampai beliau jatuh sakit. Untuk beberapa bulan beliau mesti dirawat di Rumah Sakit Paru-paru Cisarua. Dalam Komisi Penerjemahan ia menjadi anggota Seksi Perjanjian Lama. Selepas menyelesaikan kontrak dengan LAI, beliau berharap untuk melanjutkan studinya. Selepas dari LAI beliau menjadi  sebagai salah seorang Pendeta di GKI Kwitang hingga memasuki masa emeritasi pada 25 Oktober 1990.

O.E. Ch. Wuwungan

Olbers Elhardus Christiaan Wuwungan lahir 28 Juni 1934 di Jakarta dari keluarga Minahasa. Pendidikan dasar dan menengah dijalaninya di Carpentier Alting Lyceum jurusan Gymnasium dan pada Christelijke HBS. Selanjutnya Wuwungan melanjutkan studinya di STT Jakarta. Ia lulus pada 1961 dengan cum laude

Selain menjadi anggota Komisi Penerjemahan LAI (nantinya beliau menjadi Sekretaris Penerjemahan), beliau juga menjadi Pendeta Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) di Jakarta dan kemudian di Bogor. Sama seperti Soedarmo, Wuwungan diberi tugas menerjemahkan bagian-bagian Perjanjian Lama. Tak lama setelah Alkitab Terjemahan Baru terbit, Wuwungan melanjutkan studi di Rijks Universiteit Utrecht dan memperoleh gelar master pada 1977. Gelar doktor diperolehnya dari STT Jakarta pada 1983. 

Pada tahun 1990, Pdt. Wuwungan terpilih sebagai Ketua Umum Majelis Sinode GPIB, yang dijabatnya selama dua periode hingga tahun 2000. Pdt. Wuwungan pernah menjadi pengurus BPK Gunung Mulia pada 1989 dan masuk dalam Komisi Teologi BPK Gunung Mulia pada 1990. 

Sejak Agustus 2005, Pdt. Wuwungan secara resmi kembali bergabung bersama LAI sebagai anggota Tim Revisi Perjanjian Lama Terjemahan Baru LAI. Hingga hari ini peran tersebut masih dijalaninya dengan setia. 






Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia