Lembaga Alkitab Pakistan Menghadirkan Terang Bagi 60.000 Kaum Perempuan

Berita | 29 Agustus 2023

Lembaga Alkitab Pakistan Menghadirkan Terang Bagi 60.000 Kaum Perempuan


Program “Suluh dalam Kegelapan Buta Aksara” dari Lembaga Alkitab Pakistan (PBS) telah mencapai hampir satu dekade dan mengubah kehidupan banyak perempuan Kristen di Pakistan. Melalui program ini PBS membantu kaum perempuan cara membaca dan menulis bahasa Urdu, yaitu bahasa yang digunakan oleh sekitar 32.000.000 orang Pakistan. Sebagian besar siswa memulai program dengan bahasa lisan yang baik, tetapi mereka belum mampu membaca dan menulis dalam bahasa Urdu.

Tingkat melek huruf di kalangan perempuan Pakistan adalah 64% – jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata global sebesar 83%, menurut UNESCO. Namun, di negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam tersebut, tingkat melek huruf di kalangan perempuan Kristen hanya 34%. Lebih rendah dari rata-rata nasional. Umat ​​Kristen hanya berjumlah 2% dari total populasi di Pakistan. Mereka menjadi menjadi komunitas yang terpinggirkan, dan masalah buta huruf semakin berkontribusi terhadap isolasi dan kegelapan ini.

Program literasi memberdayakan perempuan untuk mengeksplorasi peluang yang sebelumnya tidak tersedia atau terpikirkan bagi mereka, di luar pabrik batu bata, pabrik, dan peternakan di mana mereka dan keluarga mereka bekerja berjam-jam dengan upah yang sangat kecil, sama seperti nenek moyang mereka selama beberapa generasi.

Salah satu peserta program adalah Haniya. Haniya baru berusia 12 tahun ketika ayahnya terbunuh, dalam serangan bom bunuh diri di sebuah gereja Katolik di Youhanabad selama Kebaktian Minggu pada tahun 2015.

“Ayah saya rutin menghadiri ibadah di gereja. Sayangnya pada hari itu dia sedang membantu petugas keamanan di gerbang gereja ketika seorang pelaku bom bunuh diri mencoba masuk ke dalam Gereja. Pelaku bom bunuh diri diikatkan jaket peledak di tubuhnya dan dia memicu bom di gerbang,” Haniya menceritakan kembali kenangan kelam tersebut. Ledakan tersebut menewaskan 14 orang dan melukai 70 orang, salah satunya adalah ayah Haniya.

Meskipun ayah Haniya tidak berpendidikan dan tidak menyadari manfaat pendidikan, Haniya dan adik perempuannya mengikuti kelas “Suluh dalam Kegelapan Buta Aksara” tersebut. Setelah ayahnya meninggal, mereka mulai belajar membaca dan menulis. Kerja keras dan ketelitiannya terlihat jelas selama mengikuti program dan bagaimana Haniya dan adiknya beradaptasi dengan materi-materi pengajaran. Haniya sekarang bekerja di pabrik garmen lokal.

“Sekarang saya menjadi seorang pengawas dalam produksi pakaian yang bahannya kami bawa pulang dan dibagikan kepada banyak perempuan lain,”katanya. “Ketika pakaian itu datang kepada kami setelah dipotong, saya bisa memilahnya berdasarkan ukuran dan mengikatnya dalam bundel yang diberi label… Saya sekarang sudah mulai memberi kegiatan yang berguna kepada banyak perempuan di sekitar tempat tinggal saya, dan saya mendapat komisi kecil.”

Kualitas kerja Haniya bahkan membuat orang lain di pabrik terkesan dan manajemen secara rutin mengomentari kinerjanya. Selain manfaat praktis dari belajar membaca, para perempuan yang lulus dari program ini juga didorong untuk tekun membaca Alkitabnya sendiri.

Haniya merasa terhormat saat diberikan kesempatan membaca Alkitab dalam Rapat Kerja Tahunan Lembaga Alkitab Pakistan. Baginya ini merupakan sebuah kesempatan hak istimewa yang membuatnya terkenang dengan ayahnya yang sudah wafat. Menurutnya ayahnya pasti akan bangga dengan kemajuannya sekarang.

“Saya merindukan ayah saya. Jika dia melihat saya membaca Alkitab di sebuah gereja besar di depan pertemuan tersebut, dia pasti akan sangat bangga… Saya berterima kasih kepada para pemimpin Gereja, guru, dan Lembaga Alkitab Pakistan yang telah memberikan cahaya terang dalam kehidupan kami yang digelapkan oleh kebutahurufan."

Setelah para peserta lulus, pendeta, guru (tutor) dan para pengawas program ditugaskan untuk menjumpai lulusan secara teratur untuk memberikan penilaian dan dukungan dalam rangka pembelajaran lebih lanjut.

Lewat program pemberantasan buta aksara, PBS berharap agar peserta didik menjadi anggota masyarakat yang cerdas, aktif, dan percaya diri. Proyek ini bertujuan agar para peserta program nantinya menjadi pembaca Alkitab yang terpelajar, yang dapat memperoleh upah yang layak atas pekerjaan mereka, dan yang termotivasi untuk menyekolahkan anak-anak mereka.

Seorang peserta yang lain adalah Beena. Ia adalah janda berusia 76 tahun yang memiliki 8 anak dan 27 cucu. Ia merasakan berkat luar biasa dari program ini. Ia berharap semua anak dan cucunya nantinya juga menjadi orang-orang terpelajar dan menjadi pembaca Alkitab yang baik.

Meski sudah antusias belajar sejak kecil, Beena tidak mendapat kesempatan belajar membaca atau menulis. Beena mampu bekerja sebagai tenaga kebersihan di sebuah rumah sakit dan melakukannya selama 46 tahun sebelum pensiun pada tahun 2007. Setelah suaminya meninggal pada tahun 2000, wilayah tempat tinggal Beena, sekitar 28 kilometer di sebelah timur perbatasan Afghanistan, dikuasai oleh struktur sosial fundamentalis ‘Jarga’ – yang beroperasi di luar hukum dan adat istiadat Pemerintah Pakistan. Senjata api dibawa secara bebas, penculikan dan pembunuhan merupakan hal biasa, dan perempuan tidak diperbolehkan keluar rumah secara mandiri.

“Tidak ada satu pun sekolah untuk perempuan di wilayah ini. Pendidikan bagi anak perempuan dianggap tidak bermoral… Dalam situasi ini, pendidikan bagi perempuan tidak mungkin dilakukan,” kata Beena.

Meskipun Angkatan Darat Pakistan memulihkan kendali pemerintah di wilayah tersebut pada tahun 2014 dan menolak sistem ‘Jarga’, masih sulit bagi perempuan untuk berintegrasi secara lebih bebas ke dalam masyarakat dan beberapa pembatasan masih ada.

“Pada bulan Januari 2022, pendeta kami berkunjung ke rumah kami untuk sebuah kunjungan pastoral yang rutin (sebulan sekali dari kota Peshawar). Ia menyampaikan bahwa Lembaga Alkitab Pakistan membuka kelas pemberantasan buta aksara untuk orang dewasa di Gereja. Beliau juga menceritakan bahwa istrinya Robina akan mengajar kelas tersebut. Jika Anda setuju untuk bergabung dan belajar membaca dan menulis, maka saya akan mengambil tanggung jawab ini. Saya menemui putra sulung saya dan bertanya apakah dia mengizinkan saya, menantu perempuan, dan cucu perempuan saya untuk mengikuti kelas tersebut.”

Meskipun terdapat hambatan budaya yang harus diatasi, Beena menganjurkan untuk meningkatkan pendidikan keluarganya dan melalui bantuan putranya, para wanita di keluarganya dapat mengikuti kursus tersebut.

“Kami memulai kelas kami pada bulan Februari 2022 dan sekarang kami bersyukur kepada Tuhan karena 11 wanita dari keluarga saya sekarang telah mampu membaca Alkitab. Kami memulai kelompok belajar Alkitab di keluarga dan membaca setidaknya 2 sampai 3 pasal per hari.”

Beena dan keluarganya hampir menyelesaikan Perjanjian Baru dan bersemangat membaca Perjanjian Lama. Kursus sembilan bulan ini mengharuskan siswa untuk menghadiri kelas enam hari seminggu, setiap kali pertemuan berlangsung 2 jam sehari.

Jika mereka bersedia, para perempuan yang telah lulus kursus ini dapat mengikuti ujian penyetaraan berdasarkan ambang batas pendidikan dasar formal, sehinggga mereka bisa mengikuti jenjang pendidikan formal yang lebih tinggi.

Dalam delapan tahun antara tahun 2014 dan 2021, 52.854 perempuan lulus melalui proyek ini. Tahun 2022 yang lalu, PBS merayakan kelulusan 5.655 peserta program, dengan memberikan mereka sertifikat kelulusan dan Perjanjian Baru berbahasa Urdu. Pada 2023, sebanyak 3.500 wanita Kristen lainnya diperkirakan akan lulus dari program keaksaraan ini.

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia