Temu Mitra LAI di Tobelo, 30 Juli 2024
Tahun ini Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) genap berusia 70 tahun. Seiring berjalannya waktu, LAI telah menjalin hubungan baik dengan banyak mitra yang berasal dari berbagai wilayah. Berbagai kegiatan telah diusahakan untuk terus merangkul lebih banyak mitra untuk melayani bersama, mengingat urgensi dari pentingnya pelayanan pengadaan Alkitab bagi umat Tuhan yang membutuhkan.
Salah satu dari usaha LAI dalam perangkulan mitra adalah dengan mengadakan event banquet seperti Bible Mission Banquet (BMB) di wilayah Jakarta, yang berkembang lebih luas menjadi Bible Mission Gathering dan Temu Mitra untuk wilayah-wilayah luar Jakarta. Melalui kegiatan ini, LAI bermaksud membangun dan mempererat kemitraan melalui jamuan makan malam bersama, sembari saling tukar pikiran dan diskusi terkait pelayanan dan kebutuhan LAI.
Kali ini, kesempatan melakukan Temu Mitra terwujud di Tobelo, Halmahera, Maluku Utara. Sore yang cerah semakin mempesona dihiasi lantunan musik dari pianis handal yang menggugah perasaan para tamu undangan yang hadir di Hotel Marahai Park, Tobelo. Acara Temu Mitra dari awal hingga akhir dipandu oleh MC Pdt. Marsel Momole, S. Si. Teol. Kegiatan diawali dengan ibadah syukur singkat. Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Theo Kumendong, M. Th, Ketua PGPI Maluku Utara. Dalam khotbahnya Pdt. Theo menyampaikan kisah tentang Raja Kores, seorang pemimpin yang berasal dari luar Israel, namun memiliki pandangan yang sama dengan visi Tuhan bagi bangsa Israel. Ia menyatakan sebagaimana Allah mengutus dan memakai Kores untuk menjalankan visiNya, Ia juga sesungguhnya sedang memanggil para tamu dan para mitra yang hadir saat itu, untuk menjalankan mandatNya bersama LAI.
Khotbah yang menggugah ini disambut oleh presentasi dari Sekretaris Umum LAI, Dr. Sigit Triyono, yang membagikan kiprah dan pelayanan LAI demi tersedianya Kabar Baik bagi semua orang yang membutuhkannya. Pada kesempatan presentasi ini, Pak Sigit juga menyampaikan betapa banyaknya usaha dan perjuangan yang harus dilakukan oleh LAI mulai dari menerjemahkan Alkitab dari bahasa aslinya, hingga menjadi satu buku Kitab Suci yang bisa diterima oleh rakyat Indonesia sampai ke berbagai pelosok. “Ada banyak langkah, banyak tahap yang harus dilalui untuk memiliki gelar Pembina atau Konsultan penerjemahan Alkitab. Mereka harus mendalami studi lanjut dalam bidang yang sangat kompleks ini. Ada yang harus menjalani studi di Amerika Serikat, Irlandia, Belanda, hingga Korea Selatan. Ini membutuhkan usaha dan biaya yang sangat besar!” tutur Pak Sigit.
Pak Sigit melanjutkan,”Dan ketika Alkitab sudah selesai diterjemahkan ke dalam bahasa lokal, terjemahan yang memakan waktu puluhan tahun ini masih harus melampaui berbagai proses lagi hingga menjadi satu Alkitab, yang ketika dijual harganya hanya dua kali harga kopi Starbucks. Alkitab kita semurah itu!”
Sore beranjak ke malam, acara pun berlanjut hingga memasuki sesi Janji Iman. Para mitra dan calon mitra disuguhkan form yang disiapkan oleh panitia yang berisi lembaran untuk komitmen donasi. Semua berlangsung khidmat hingga tiba acara jamuan makan yang diiringi musik rohani bernuansa jazz.
Sebagai informasi juga, dalam acara penuh hikmat ini juga dilakukan penghargaan kepada mitra setia LAI. Penerima Apresiasi Mitra dari Lembaga Alkitab Indonesia dalam Temu Mitra Tobelo 2024 ini adalah:
1. Mewakili Gereja : GMIH (Wakil Sekretaris Sinode GMIH, Pdt.Simson Pulo, S.Th)
2. Mewakili Pengusaha : Bpk. Alpianus Nata
3. Mewakili Pemerintah : Assisten Bidang Pemerintahan Pemda Halmahera Utara, Drs.F.N.Sahetapy, S.Ip.,MH
4. Mewakili Lembaga / Yayasan : Bpk.Hein Namotemo, MSP
Keindahan suasana malam itu ditutup dengan pengumuman jumlah komitmen donasi. LAI dan semua mitra undagan bersyukur dan bersukacita boleh dilibatkan menjadi rekan sekerja Allah dalam visi berbagi Kabar Baik hingga ujung bumi. Salam Alkitab untuk semua.