Kemitraan Alkitab di Cina 2024

Berita | 27 September 2024

Kemitraan Alkitab di Cina 2024


Sigit Triyono

(bagian pertama dari dua tulisan)

 

Perjalanan selama sembilan hari bersama rombongan Persekutuan Lembaga-lembaga Alkitab Sedunia (United Bible Societies-UBS), 8-16 September 2024, ke empat kota di Cina: Beijing, Shanghai, Nanjing, dan Kunming, terasa singkat. Namun, perjalanan ini menghasilkan beberapa hal positif, yaitu: (1) Memperkuat kemitraan UBS dengan otoritas urusan agama, gereja, dan lembaga teologi di Cina, (2) Melanjutkan dialog untuk menjajaki pembentukan Lembaga Alkitab di Cina, dan (3) Mengidentifikasi peluang bagi UBS untuk meningkatkan dukungannya terhadap pelayanan Alkitab di Cina melalui kemitraan dengan gereja-gereja setempat.

 

Bagi saya pribadi, perjalan ini menjadi kunjungan kedua saya ke daratan Cina. Kunjungan pertama saya 28 tahun yang lalu, pada tahun 1996, ketika saya mengunjungi kota Shenzhen dalam perjalanan bisnis melalui Hong Kong. Kenangan saya tentang perjalanan ke Shenzhen samar-samar. Shenzhen saat itu baru memulai proses pembangunan intensif. Konon, saat ini Shenzhen telah menjadi kota terbesar keempat setelah Beijing, Shanghai, dan Nanjing.

 

Kunjungan ke negara dengan penduduk 1,4 miliar ini sungguh istimewa. Betapa tidak, ada banyak versi berita yang beredar tentang Cina yang cukup membingungkan. Perjalanan ini membantu kami untuk melihat realitas di Cina secara langsung: hitam-putih, merah-hijau, dan berbagai warna lainnya dari lapangan. Setidaknya kami dapat mendengar versi resmi tentang apa yang terjadi di Cina dari berbagai narasumber yang kami temui dan ajak berdialog.

 

Rombongan UBS dipimpin Pendeta Dirk Gevers (Sekretaris Umum UBS). Perjalanan ini difasilitasi oleh Dr. Bernard Low (Direktur UBS China Partnership) dan Ibu Cassandra Lim (Relation Manager China Partnership) yang menangani masalah logistik, transportasi, dan akomodasi, serta memastikan bahwa semua kunjungan dan pertemuan berjalan lancar dan baik. Peserta perjalanan sebagai delegasi UBS adalah: Mr. Bayarmagnai Bayardalai (Direktur Eksekutif Lembaga Alkitab Mongolia), Mr. Prakich Treetasayuth (Sekretaris Umum Lembaga Alkitab Thailand), Pendeta Priyanta Wijegoonawardena (Sekretaris Umum Lembaga Alkitab Sri Lanka), Pendeta Saw Sha Moe A Ye la (Sekretaris Umum Designate Lembaga Alkitab Myanmar), dan saya (Sekretaris Umum Lembaga Alkitab Indonesia). Kami ditemani oleh Pendeta Liu Wei, dosen Perjanjian Baru dari Nanjing Union Theological Seminary (Seminari Teologi Nanjing) yang bertugas sebagai penerjemah.

 

Untuk tujuan perjalanan ini, kami mengunjungi lima pilar mitra UBS di Cina: (1) Mitra pemerintah: National Religious Affairs Administration (NRAA); (2) Mitra Gereja Protestan: China Christian Council (CCC) dan National Committee of the Three-Self Patriotic Movement of the Protestant Churches in China (TSPM) dan Yunnan CC&TSPM; (3) Mitra Gereja Katolik: Chinese Catholic Patriotic Association (CCPA) & Bishops Conference of the Catholic Church in China (BCCCC), dan Keuskupan Katolik Yunnan; (4) Mitra pendidikan teologi: Nanjing Union Theological Seminary dan Yunnan Theological Seminary; dan (5) Mitra produksi Alkitab: Amity Printing Company.

 

Ketika kami mengunjungi NRAA, kantor kementerian yang menangani urusan agama di Cina, kami diterima oleh Mr. Ni Zhiqian (Wakil Direktur Biro Urusan Agama) yang sangat ramah dan tampak sangat siap untuk berbagi dan berdialog dengan delegasi UBS. Pertemuan tersebut diadakan dalam suasana kenegaraan yang sangat formal, dengan posisi duduk seperti kepala negara didampingi oleh masing-masing penerjemah, namun tidak mengurangi keakraban dan rasa kekeluargaan.

Poin utama yang disampaikan oleh Direktur Ni adalah pemerintah Cina mendukung semua kegiatan gereja, baik Protestan maupun Katolik, dan pengadaan Alkitab di Cina. Menurut statistik pemerintah Cina, jumlah umat Kristiani (Protestan dan Katolik) terdaftar di Cina adalah sekitar 46 juta (3,3% dari total populasi). Ia menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan UBS selama hampir 40 tahun dalam memenuhi kebutuhan umat Kristiani Cina akan Alkitab. Pemerintah Cina selalu terbuka untuk bekerja sama dengan negara dan pihak lain, dalam rangka memenuhi kebutuhan ibadah umat beragama di Cina. Terkait dengan pendirian Lembaga Alkitab di Cina, kelanjutan diskusi dan kajian yang lebih komprehensif masih diproses oleh pemerintah Cina.

 

Pdt. Dirk Gevers menyampaikan sambutannya dengan memperkenalkan delegasi dari UBS. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya atas semua dukungan yang diberikan oleh pemerintah Cina, dan menegaskan dukungan UBS yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan Alkitab di Cina. Pendeta Gevers juga menyampaikan tujuh bidang yang disetujui Sidang Umum UBS untuk difokuskan selama empat tahun ke depan, yaitu: Penerjemahan Alkitab, Pencetakan dan Pendistribusian Alkitab, Bible Engagement, Mission Resilience, Transformasi Digital, Creation Care, dan Pelayanan Diaspora.

 

Dialog dengan Direktur Ni berlangsung sangat hangat. Direktur Ni juga menyampaikan harapan agar beberapa kesalahpahaman tentang ajaran Kristen dapat dikoreksi melalui Alkitab. Di desa-desa, masih banyak umat Kristen yang belum memahami ajaran iman Kristen. Ia menceritakan sebuah kejadian yang menggelikan. Di salah satu desa yang dikunjunginya, ketika kata “Kristen” diucapkan dalam bahasa lokal di Cina, bunyinya mirip dengan kata yang berarti "ayam jantan berkokok." Jadi masyarakat memahami bahwa untuk menjadi umat Kristen, yang penting adalah selalu bangun pagi-pagi ketika ayam jantan berkokok.

 

Dari diskusi dengan mitra pilar kedua, yaitu Gereja Protestan di Cina, diperoleh pemahaman tentang perjalanan gereja, situasi terkini, dan tantangan yang umumnya dihadapi. Gereja Protestan yang terdaftar di Cina merupakan Gereja yang berada di bawah satu atap, yaitu CCC dan TSPM.

 

Perjalanan gereja Protestan di Cina dimulai pada tahun 700-an di era yang sering disebut Nestorian. Dinamika perjalanan gereja tersebut sangat berwarna. Banyak proses dan perjuangan yang akhirnya membentuk gereja pasca-denominasi dan bersatu di bawah satu payung CCC dan TSPM. Baik NRAA maupun CCC dan TPSM hanya memberikan bantuan dan dukungan kepada gereja-gereja yang terdaftar di pemerintahan Cina. Kenyataannya, ada pula kegiatan gereja yang tidak terdaftar di administrasi pemerintahan. Kegiatan tersebut dinyatakan ilegal dan tidak mendapat dukungan dari pemerintah maupun kelompok gereja yang terdaftar.

 

Kondisi gereja Protestan di Cina saat ini (sekali lagi gereja yang terdaftar di administrasi pemerintahan) selalu menyelenggarakan ibadah secara normal seperti gereja-gereja di negara lain. Alkitab yang digunakan adalah Alkitab yang dicetak oleh Amity Printing Company dan versi Alkitab yang digunakan merupakan hasil dari upaya penerjemahan misionaris yang mematuhi standar penerjemahan Alkitab UBS. Ibadah gereja difokuskan pada penyelenggaraan ibadah hari Minggu, ibadah rumah tangga, dan ibadah serta pembinaan lainnya. Diakui banyak gereja di Cina yang dibantu oleh pemerintah dalam pembangunan dan renovasi gedung gereja. (ST.26.9.2024)

 

Bersambung

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia