Oleh Dr. Sigit Triyono
Sekitar 900 anak muda Katolik dari tiga Keuskupan Timor Leste (Dili, Baucau, Meliana) berkumpul di Paroki Laelia, Mantutu (sekitar dua jam naik mobil dari Kota Dili ke arah timur). Mereka hadir dalam rangka Temu Kaum Muda Katolik yang diselenggarakan 4-8 November 2024. Acara ini adalah acara tahunan yang diadakan secara bergiliran dari Keuskupan yang satu ke Keuskupan yang lain. Sesudah diadakan di wilayah Keuskupan Dili tahun 2023, tahun ini diselenggarakan di wilayah Keuskupan Baucau.
Jadwal lima hari acara selalu diawali dengan misa, kemudian dilanjutkan berbagai sessi diskusi, pentas seni, dan pendalaman Alkitab untuk kaum muda. LAI diberi kesempatan untuk mempresentasikan buku Identity:Identified yang merupakan Alkitab Perjanjian plus berbagai artikel yang menjawab pergumulan kaum muda. Saya dan Pdt. Dr. Anwar Tjen hadir mewakili LAI bersama Rev. Arun Shok Nhap yang mewakili UBS wilayah Asia Pacific. Di hari kedua Temu Kaum Muda Katolik, pagi hari tanggal 5 November 2024, kami mengikuti Bapak Dom Virgílio Cardeal da Silva do Carmo, SDB, Arcebispo de Díli, (Bapa Kardinal Dili) dan rombongan ke dalam acara penyambutan yang sangat meriah.
Sembilan ratusan peserta Temu Kaum Muda ditambah umat setempat dan berbagai undangan dari kalangan pemerintah terlibat dalam acara penyambutan dengan tarian dan pengalungan selendang. Selanjutnya disambung dengan Misa yang sangat hikmat meski terik matahari mulai menyengat. Sesudah misa di lapangan terbuka yang dipimpin langsung oleh Bapa Kardinal, acara berpindah ke lokasi tempat pertemuan terbuka namun beratap sehingga 900an kaum muda Katolik terhindar dari sengatan matahari.
Di lokasi tersebut Bapa Uskup Baucau memberikan ceramah tentang bagaimana gereja bisa membantu pergumulan kaum muda Katolik. Beberapa peserta sangat antusias menanyakan berbagai persoalan yang rill dihadapi dan membutuhkan jawaban Bapa Uskup. Sesudah sessi di atas tibalah saatnya LAI dan UBS mempresentasikan buku Identity:Identified dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Sebelum dimulai pemaparan, empat puluh exemplar buku dalam versi Bahasa Indonesia saya serahkan langsung selaku Sekum LAI kepada perwakilan kaum muda Keuskupan Dili, Keuskupan Baucau dan Keuskupan Meliana, serta kaum muda CET (Konferensi Waligereja Timor Leste). Dua buku dalam bahasa Inggris diserahkan kepada Ketua Komisi Pemuda CET dan Direktur Jenderal Pemuda, Olahraga dan Budaya Pemerintah Timor Leste. Penjelasan dimulai dengan memperkenalkan apa itu LAI dan bagaimana perjalanan pelayanannya selama 70 tahun. Selanjutnya Rev. Arun shok Nhap menjelaskan secara singkat tentang perjalanan terbitnya buku Identity:Identified yang merupakan tindaklanjut himbauan Sri Paus Fransiskus tahun 2018.
Mengacu pada buku Christus Vivit dan mendalami berbagai pergumulan hidup kaum muda, maka lahirlah buku Alkitab Perjanjian Baru dengan 24 artikel dengan topik berbagai pergumulan kaum muda. Buku ini yang versi bahasa Inggris diterbitkan tahun 2022, sudah diantar ke Vatikan oleh pimpinan UBS, dan diterima langsung oleh Sri Paus pada awal 2023. Dalam versi bahasa Indonesia buku ini terbit akhir tahun 2023 dengan tambahan artikel menjadi 25 sesuai kebutuhan konteks kaum muda di Indonesia. Atas na LAI buku ini saya persembahkan dan presentasikan khusus kepada Sri Paus Fransiskus, saat beliau berkunjung ke Jakarta, pada 6 September 2024 di Kedutaan Besar Tahta Suci Vatikan Jakarta. Selanjutnya Pdt Dr Anwar Tjen mempresentasikan lebih detail tentang isi buku Indenty:Identified versi Bahasa Indonesia. 900an kaum muda Katolik Timor Leste rata-rata mengerti dan paham Bahasa Indonesia (karena channel teve Indonesia menjadi tontonan favorit di Timor Leste). Penyampaian Pdt Anwar dalam becanda juga disambut tertawa riang.
Diinformasikan bahwa keistimewaan buku ini adalah adanya warna khusus pada ayat-ayat yang berkaitan dengan bahasan judul artikel. Buku ini juga dilengkapi link yang dapat membuka video yang berkaitan dengan topik tertentu. Juga dilengkapi dengan website dan Apps yang dapat diinstal dari Google Play store.
Karena waktu yang sudah terlambat untuk makan siang, panitia memutuskan sesi tanya jawab dilakukan secara informal pada saat makan siang. Respon para peserta terhadap presentasi sangat positif. Semua menyambut dengan sukacita saat disampaikan akan ada versi bahasa Tetun, bahasa resmi di Timor Leste.
Di tengah makan siang Bapa Kardinal menyatakan akan membawa rencana penerjemahan Buku Identity:Identified ke dalam bahasa Tetun pada pertemuan dengan semua Uskup dan CET.
Sesudah Februari 2025, Bapa Kardinal berharap sudah bisa mempertemukan Tim LAI dan UBS dengan Tim CET untuk membuat tahapan konkret penerjemahan Identity:Identified ke dalam Bahasa Tetun. Semua demi memudahkan pemahaman kaum muda Timor Leste terhadap panduan hidup keseharian berbasis Alkitab. (ST.8.11.2024)