Ibadah Syukur Penutupan Program SDK 2024 dan Pembukaan SDK 2025 

Jakarta, 29 November 2024 – Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) mengadakan Ibadah Syukur Penutupan Program Satu Dalam Kasih (SDK) 2024 sekaligus Pembukaan Program SDK 2025. Acara yang berlangsung di Gedung Pusat Alkitab, Jakarta, ini dihadiri sekitar 140 peserta dari berbagai denominasi gereja dan individu. 

Pdt. Martua Riman Kurniadi Saragih dari GKI Rawamangun Jakarta menyampaikan khotbah dengan dasar firman Tuhan dari 1 Petrus 4:10: "Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh oleh tiap-tiap orang sebagai pengelola yang baik dari berbagai anugerah Allah." Ia mengajak setiap mitra LAI menjadi "suluh kecil di pantai" yang memandu mereka yang tersesat di tengah kegelapan dunia. 

“Kegelapan akan semakin gelap jika terang tidak ada. Namun, suluh kecil yang kita jaga dengan setia bisa menjadi mercusuar kasih Allah yang menuntun orang lain menuju keselamatan,” tegas Pdt. Martua. 

Pada sesi presentasi, Erna Yulianawati selaku Kepala Departemen Komunikasi dan Kemitraan LAI, memaparkan capaian program SDK 2024. Sebanyak 110.358 eksemplar Alkitab telah didistribusikan sepanjang tahun ini, mencapai 71,2% dari target yang direncanakan. Meskipun belum mencapai target penuh, Erna mengapresiasi peningkatan partisipasi, dengan tambahan 93 gereja baru yang bergabung mendukung program tersebut. 

“Kami bersyukur atas dukungan yang terus bertambah. Ini menunjukkan semangat persatuan di tengah umat Kristen untuk menjawab panggilan Allah bersama,” ungkap Erna. 

Namun, tantangan besar masih menghadang, terutama dalam penggalangan dana. Di tengah maraknya judi online yang menggerus daya beli masyarakat, LAI berjuang keras untuk mendanai misi Alkitab.  Bayangkan, perputaran uang di judi online mencapai puluhan triliun rupiah, sementara dukungan finansial untuk misi penyebaran Kabar Baik tidak sampai satu triliun dalam setahun. Ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk semakin peduli terhadap misi yang mulia ini.

Misi Bersama Melalui SDK 2025

Program SDK 2025 yang resmi dimulai dalam pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat komitmen bersama untuk menghadirkan Firman Tuhan hingga ke pelosok negeri. SDK dirancang untuk memberikan kesempatan bagi mereka yang tidak dapat langsung terjun ke pedalaman agar tetap berkontribusi nyata dalam penyebaran Alkitab. 

“Kita tidak lagi bicara soal denominasi, tapi soal persatuan sebagai umat Allah yang memiliki Alkitab yang sama. Mari kita jadikan SDK sebagai sarana untuk melayani bersama, melampaui perbedaan, dan menjangkau lebih banyak jiwa,” ungkap Pdt. Martua. 

Acara ditutup dengan doa syukur dan komitmen bersama untuk menjaga "suluh kecil" yang terus menyala, memandu umat menuju kasih Allah. LAI mengajak seluruh gereja dan individu untuk berperan aktif dalam SDK 2025, menjadikan Firman Tuhan terang bagi bangsa ini. 

Dengan semangat yang sama, semua mitra meninggalkan pertemuan dengan harapan baru, bahwa melalui SDK, mereka bisa menjadi bagian dari misi besar Allah bagi Indonesia.  Menjadi suluh kecil yang terus menyala, sampai maranatha. (perlando)