Pada akhir 2024 yang lalu, saya (Charlie Wuisan) dan suami (Pdt. Pilatus Mananora-Wasekum Sinode GKSB), mendampingi Ibu Diana Rampan (Kepala Kantor Perwakilan LAI di Makassar, dalam menyampaikan Alkitab TB-2 bagi anak-anak sekolah dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Sulawesi Barat. Merupakan kehormatan bagi kami menerima kepercayaan yang diberikan oleh LAI untuk mengumpulkan data hingga menemani tim LAI menyalurkan Alkitab-Alkitab ke sekolah-sekolah target. Tercatat sekitar 576 eksemplar Alkitab TB2 yang didistribusikan ke 30 sekolah yang tersebar di 8 kecamatan (Kalumpang, Bonehau, Kalukku, Baras, Tommo, Bulu Taba dan Mamuju).
Sebagian besar sekolah tersebut letaknya di daerah yang jauh dari perkotaan. Akses jalan menuju ke sana tidak mudah. Infrastruktur yang kurang memadai menyebabkan biaya transportasi menjadi tinggi. Dengan pertimbangan tersebut, untuk gelombang pertama, kami sepakat untuk mengumpulkan beberapa sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Kalumpang dan Bonehau pada empat titik kumpul. Itu pun kami membutuhkan waktu sekitar dua hari untuk dapat menjangkau ke empat titik tersebut dan menyerahkan bantuan langsung kepada guru/utusan sekolah-sekolah tersebut.
Lokasi pertama yang kami datangi adalah SMPTK Rajawali, sebuah sekolah menengah tingkat pertama yang dikelola oleh gereja. Letaknya di pinggiran kota Mamuju, tepatnya di Kecamatan Kalukku. Sebagian besar siswa berasal dari sebuah suku di daerah perbatasan Sul-Bar dan Sul-Teng, suku Binggi. Seluruh siswa di sini dibiayai penuh oleh gereja dan mereka diberikan asrama sebagai tempat tinggal.
Dari SMPTK Rajawali kami menuju SDN Takkesanga (titik perjumpaan kedua), yang kami tempuh dalam waktu sekitar dua jam menggunakan mobil. Di sana sudah menunggu siswa-siswi yang sangat bersemangat walaupun mereka baru saja menyelesaikan ujian semester. Titik kumpul ketiga berada di SD Inpres Mappu. Perjalanan kami tempuh selama kurang lebih 90 menit dari titik kedua. Di sini berkumpul 7 sekolah yang akan menerima bantuan.
Tiada terasa sudah sore, namun kami harus melanjutkan perjalanan kami ke titik berikutnya di Kalumpang. Dari titik ketiga di Mappu perjalanannya sekitar dua jam. Hari sudah larut malam ketika kami tiba di Kalumpang. Tetapi kami disambut dengan penuh keramah-tamahan oleh Kepala Sekolah SDN Kalumpang. Beliau dengan murah hati menyiapkan rumah dan kamar-kamarnya untuk kami tempati beristirahat. Keesokan paginya kami menyerahkan bantuan ke 9 (sembilan) sekolah yang berada di Kecamatan Kalumpang. Titik kumpulnya tentu saja di SDN Kalumpang.
Selanjutnya, untuk sekolah-sekolah yang berada di pinggiran kota, kami kelompokkan dalam gelombang kedua. Bukan lagi kami yang datang, kali ini mereka yang datang untuk mengambil bantuan tersebut di pastori tempat kami melayani. Kami mendapatkan kiriman foto-foto dan video dari 11 (sebelas) sekolah yang menerima bantuan. Melihat antusias dan ekspresi mereka pada saat menerima Alkitab, kami sangat bersyukur dapat menjadi bagian dalam program ini.
Kami sangat bersyukur karena Tuhan memakai kami untuk menjadi saluran berkat-Nya bagi orang lain. Dalam segala keterbatasan, kami masih berdoa dan berharap kiranya LAI masih dapat melanjutkan program ini di wilayah-wilayah lain di Sulawesi Barat, karena masih banyak sekolah-sekolah yang membutuhkan Alkitab sebagai sarana bagi anak-anak untuk belajar Firman Tuhan. Semoga Tuhan menolong kita semua. Terima kasih.
Charlie Wuisan