Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) kembali melaksanakan pelayanan Satu Dalam Kasih sebagai wujud komitmen untuk menghadirkan Firman Tuhan bagi seluruh umat. Pada 14–18 Oktober, tim LAI melakukan pembagian Alkitab kepada jemaat dan sekolah-sekolah di wilayah Malang Selatan. Tim LAI dari Jakarta berangkat menuju Surabaya, kemudian melanjutkan perjalanan ke Malang menggunakan kereta. Dari Kota Malang, perjalanan dilanjutkan dengan jalur darat selama kurang lebih dua jam menuju Turen, Malang Selatan.
Melalui dukungan para mitra dalam program Satu Dalam Kasih (SDK), Tim LAI membawa Alkitab dan bagian-bagiannya kepada umat Tuhan di daerah perkampungan yang terhitung sulit dijangkau akibat keterbatasan akses transportasi maupun ekonomi.
Pada pelaksanaan program ini, pembagian Alkitab dilakukan di beberapa kecamatan seperti Turen, Ampelgading, Sitiarjo, dan Dampit. Sebanyak 9.767 eksemplar Alkitab dan bagian-bagiannya telah dibagikan kepada 50 gereja dan 15 sekolah. Adapun rincian pembagian meliputi 4.059 Alkitab TB-2, 2.771 Alkitab anak, 46 Alkitab Edisi Studi, 120 Alkitab lansia, dan 2.771 komik Alkitab.
Dalam setiap kunjungan, Tim LAI juga memberikan penjelasan mengenai Alkitab Terjemahan Baru Edisi 2 (TB-2). Penjelasan ini penting sebagai edukasi bahwa TB-2 bukan revisi makna Firman Tuhan, melainkan penyegaran bahasa agar pesan Alkitab dapat dipahami lebih jelas oleh pembaca masa kini.
Umat di Malang Selatan menyambut kedatangan Alkitab ini dengan sukacita besar. Pdt. Zefanya Riyanto dari GPdI Alfa Omega Sitiarjo menyampaikan betapa berartinya kunjungan ini bagi jemaat di pedesaan. “Wilayah kami terdiri dari 44 gereja, semuanya di pedesaan yang jalannya sempit dan sulit dijangkau. Banyak jemaat tidak memiliki Alkitab karena keterbatasan ekonomi. Karena itu saat SDK datang, jemaat sangat antusias. Mereka bersukacita sekali menerima Alkitab baru dan langsung ingin belajar firman Tuhan lebih dalam,” ungkapnya penuh haru.
Pendeta Zevanya juga menambahkan ungkapan terima kasihnya kepada para donatur yang membuat pelayanan ini dapat terwujud. “Kami sangat berterima kasih kepada Sahabat Alkitab. Kiranya dukungan ini terus berjalan agar daerah-daerah terpencil lainnya dapat merasakan apa yang kami rasakan di Malang Selatan,” ujarnya.
Kesan serupa juga disampaikan Pendeta Ferry Novita Sukerdi dari GKJW Turen. Ia menyaksikan bagaimana anak-anak hingga lansia menerima Alkitab dengan sukacita yang luar biasa. “Kami melihat antusiasme warga jemaat ketika menerima Alkitab TB-2. Bahkan anak-anak dan para lansia merasakan berkat Tuhan mengalir bagi mereka. Kami yang jauh dari tempat penjualan Alkitab merasa sangat diperhatikan,” ungkapnya.
Pdt. Ferry juga menambahkan ucapan terima kasih dalam bahasa Jawa sebagai ungkapan kedekatan dengan warga lokal:
“Matur nuwun sanget. Gusti paring kelancaran lan berkah ing saben pambagéan Alkitab Satu Dalam Kasih.” (Terima kasih banyak. Semoga Tuhan memberikan berkat dan kelancaran dalam setiap kegiatan pembagian Alkitab melalui program Satu Dalam Kasih).
Tim LAI yang turun langsung melayani di lapangan adalah Hana Ferrennany Budianto (Staf Perwakilan LAI Surabaya), Tirza Pertiwi Harminto (Staf Departemen Komunikasi), dan Perlando Panjaitan (Staf Layanan Mitra). Sepanjang perjalanan di Malang Selatan, Tim didampingi oleh Pdt. Ferry, Pdt. Sevanya Riyanto, serta para relawan dari jemaat gereja yang turut membantu pendistribusian ke titik-titik pelayanan.
Meski perjalanan darat ditempuh melalui jalur berkelok dan menanjak, setiap proses dilakukan dengan semangat untuk membawa Kabar Baik. “Walaupun butuh dua jam untuk mencapai titik pembagian, hati kami penuh semangat. Kami ingin memastikan Firman Tuhan tiba di tangan umat,” ungkap salah satu anggota Tim.
Program Satu Dalam Kasih LAI 2025 di Kabupaten Malang Selatan bukan sekadar distribusi Alkitab, tetapi wujud nyata kasih Kristus yang menjangkau umat di pelosok negeri. Jemaat dan para hamba Tuhan terus menyampaikan syukur dan doa agar LAI serta para mitra tetap diberi kekuatan untuk menjangkau semakin banyak jiwa di seluruh Indonesia.
Hadirnya Alkitab hingga daerah terpencil menjadi tanda bahwa Tuhan tidak pernah melupakan umat-Nya. Kiranya setiap Alkitab yang diterima mampu menerangi hati umat Tuhan di Malang Selatan, menuntun mereka pada pertumbuhan iman, dan membawa kehidupan yang semakin dekat dengan Firman Tuhan. (tirza)
