Penyelenggaraan Konser Simfoni Kasih Untuk Negeriku 2.

Dalam upaya menyebarkan Alkitab bagi umat Tuhan, Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) terus menghadirkan program pelayanan yang meneguhkan komitmen para Sahabat Alkitab dan mitranya dalam mendukung mandat mulia ini. Salah satunya adalah konser musik Simfoni Kasih untuk Negeriku 2, yang diinisiasi oleh Kelompok Kerja Penggalangan Dukungan (KKPD) LAI Surabaya, dan diselenggarakan bersama LAI Perwakilan Surabaya.

 

Konser ini menghadirkan Regina Ivanova dan Harvey Malaihollo sebagai bintang tamu utama. Namun, panggung malam itu juga menjadi ruang pelayanan bagi banyak talenta musik rohani, seperti Paduan Suara GKA Elyon Pregolan Bunder, Eliata Choir, Paduan Suara SMP Kristen Gloria 2, Paduan Suara Xaris, Efrata Choir, Alouisia Choir, serta pengisi acara lainnya. Diiringi oleh kelompok orkestra Stradivari, malam pujian ini menjadi sebuah “bingkisan” audio yang indah. Tak ketinggalan, komunitas musik Living Worship team dari Gereja Mawar Sharon juga turut ambil bagian, mengiringi musik yang mengajak para peserta memuji dan menyembah Tuhan, menambah semaraknya warna dari malam penuh nyanyian ini.

 

Simfoni Kasih Untuk Negeriku 2 adalah acara yang diselenggarakan KKPD LAI bersama LAI Perwakilan Surabaya, sebagai kelanjutan dari Simfoni Kasih Untuk Negeriku yang pertama pada 2024 lalu. Mendapat respons yang baik dari para peserta yang hadir tahun lalu, konser ini kembali diadakan kemarin, 21 November 2025, di gedung Gereja Mawar Sharon (GMS) Cempaka.

 

Pada 21 November 2025, Surabaya diguyur hujan yang cukup deras di sore hari. Beberapa jam menjelang dimulainya kegiatan Simfoni Kasih Untuk Negeriku 2, hujan tak kunjung reda. Namun, sesuatu yang tak disangka terjadi. Satu persatu peserta yang telah mendaftarkan diri nampak berdatangn, dan melakukan registrasi ulang di meja panitia. Nampaknya, derasnya hujan tak jadi penghalang antusiasme memuji Tuhan bersama. Sejak pukul 3 sore, suara musik telah terdengar di dalam ruangan, mengiringi Pak Harvey Malaihollo melakukan sesi latihan dan check sound. Tak hanya Pak Harvey, seluruh pengisi acara dan panitia juga melakukan berbagai persiapan teknis maupun nonteknis.

 

Sekitar pukul 18.00 WIB, acara dimulai. Dalam kesempatan ini, Bpk. J.B. Bardiyono Wiyatmojo mewakili pengurus LAI, juga Bpk. Junaidi sebagai kepala KKPD LAI Surabaya menyampaikan sambutan dan rasa syukur, mengawali rangkaian acara yang akan berlangsung.

 

Perpaduan musik dari Living Worship team dengan orkestra Stradivari sungguh harmonis, menghidupkan pujian-pujian persembahan, yang juga dinyanyikan oleh audiens. Pdt. Yakub Tri Handoko, sebagai pewarta firman, menyampaikan tentang betapa pentingnya kita memuji dan memuliakan Tuhan. Ini selaras dengan tema "Biarlah yang Bernafas Memuji Tuhan". Pujian tidak hanya sekadar kata atau nyanyian. Ketika sungguh dilakukan, ini akan menjadi hidup dan berdampak bagi kita.

 

Malam itu semua pengisi acara mempersembahkan performa terbaik mereka. Pak Harvey Malaihollo, yang ternyata sudah berusia 63 tahun tetap dapat membawa hadirin larut bersama dalam puji-pujian yang disampaikannya. Tentunya, Regina Ivanova adalah "nyala api" yang menerangi ruangan malam itu, melebihi pencahayaan gedung. Lagu "Ajaib Kau Tuhan" dibawakannya dengan apik, diiringi band Living Worship team yang berpadu manis dengan orkestra Stradivari. Tanpa diduga, ia mengajak seluruh peserta untuk maju ke depan menyanyikan lagu ini bersamanya. Keluar dari pakem konser orkestra klasik pada umumnya, suasana ini membuat audiens lebih bebas berekspresi. Momen langka ini begitu menggetarkan, membuat lagu terasa makin hidup karena semua orang bernyanyi lebih lepas saat itu.

 

Akhirnya, setelah beberapa acara lainnya berlangsung, sekitar pukul 21.00 WIB, keseluruhan kegiatan rampung. Peserta berbahagia, dan antusias untuk semakin mendukung pengadaan Alkitab bagi pedalaman Indonesia. Kurang lebih 1400 orang datang menyaksikan momen berharga ini. Kiranya, nama Tuhan semakin dipermuliakan, firmanNya semakin diterima semua orang.

 

Keseluruhan keuntungan dari penyelenggaraan konser ini dipersembahkan bagi upaya pengadaan Alkitab bagi mereka yang membutuhkannya, khususnya di wilayah pedalaman Indonesia.