Bogor, 14 Februari 2025 - Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 dengan ibadah syukur dan perayaan yang berlangsung di Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA) Jemaat Betlehem, Bogor. Acara ini dihadiri oleh 837 orang yang terdiri dari para mitra LAI, staf LAI, serta tamu gereja di sekitar Bogor.
Perayaan ini dimeriahkan oleh berbagai paduan suara, termasuk Paduan Suara Sekolah Tinggi Agama Kristen William Booth Bala Keselamatan, Paduan Suara Karyawan Percetakan LAI, serta Paduan Suara Talitakhum. Penampilan khusus juga dibawakan oleh Meltho Pasto yang menyanyikan lagu BejanaMu, diiringi oleh Komunitas Tuli dengan bahasa isyarat, mencerminkan semangat inklusivitas LAI dalam pelayanan Firman Tuhan.
Dalam momen ini, LAI juga meluncurkan buku "Alkitab dalam Konteks Keindonesiaan: Tantangan, Potensi, dan Harapan" yang disusun oleh Asosiasi Teologi Indonesia (ATI). Buku ini merupakan hasil kerja sama ATI dengan LAI sejak Simposium Alkitab 2024 dan menjadi refleksi mendalam tentang relevansi Firman Tuhan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ibadah syukur dipimpin oleh Romo Albertus Purnomo, OFM, yang dalam khotbahnya menekankan makna spiritualitas Alkitab. "Spiritualitas Alkitab itu berakar pada spirit, yaitu Roh. Dalam bahasa Ibrani disebut Ruah, dalam bahasa Yunani Pneuma. Roh Kudus itu seperti angin atau nafas—tidak kelihatan, tetapi memiliki daya yang besar dan menghidupkan," ujar Romo Albertus.
<>Beliau juga mengajak umat untuk memahami bahwa Kitab Suci hadir dalam sejarah sebagai sumber kekuatan di masa sulit. "Sebagian besar Perjanjian Lama ditulis saat pembuangan di Babel, ketika bangsa Israel kehilangan arah. Kitab Taurat, yang menjadi inti spiritualitas mereka, justru lahir di tengah penderitaan. Dengan kata lain, Kitab Suci adalah spirit yang mengangkat orang dari keterpurukan," tambahnya.
Tema LAI Peduli Sahabat Tuli juga menjadi sorotan dalam perayaan ini, di mana sepanjang acara terdapat interpreter bahasa isyarat yang membantu komunitas tuli yang hadir. Di acara ini juga di terbitkan Cerita Alkitab Sepanjang Tahun dalam bahasa Isyarat. Langkah ini memperlihatkan komitmen LAI dalam memastikan bahwa Alkitab dapat diakses oleh semua orang, termasuk penyandang disabilitas. Alkitab bukan hanya teks, tetapi juga kehidupan. Setiap orang, tanpa terkecuali, berhak mendapatkan Firman Tuhan dalam bahasa yang mereka pahami.
Acara HUT ke-71 LAI ini menjadi refleksi akan perjalanan panjang LAI dalam menyebarkan Firman Tuhan dan membangun spiritualitas Alkitabiah di Indonesia. Dengan semangat pelayanan yang inklusif dan transformatif, LAI terus berkomitmen untuk menghadirkan Alkitab bagi semua orang, tanpa terkecuali.