Tanggal 20 Februari 2025, sekitar jam 08.00, diadakan upacara pembabtisan sepasang suami istri yang sudah cukup lansia di desa Waimarini – Kodi. Bapak Ruben Loghe Ngamba & isterinya diterima ke dalam jemaat Panenggo Ede. Pasutri yang sudah berusia sekitar 60 tahunan ini dijemput di rumahnya oleh Pdt. Kahaipu Nggallu Mara, S.Th (biasa disapa Pdt. Ara) bersama warga jemaat dan dihantar dengan nyanyian ke gereja. Di depan gereja, rombongan itu diterima oleh tim Penerjemahan PB Bahasa Kodi bersama TO/wakil LAI, Bpk. Hortensius. Setelah mengalungkan selendang Kodi ke bahu keduanya, pak Hortensius dengan satu dua wawasan Alkitab mengajak semua jemaat masuk ke dalam rumah Tuhan, tempat Kristus sang Terang menantikan semua manusia yang mencari-Nya. Kristus adalah sang Terang yang memberi hidup sejati, yang mecerahkan budi dan membersihkan hati, serta menuntun manusia di jalan hidup yang benar menuju persatuan abadi dengan Sang Khalik.
Pak Pdt. Ara yang selama ini gigih mengakarkan iman Kristen di tengah jemaatnya yang sangat kuat berakar dalam agama suku (Marapu), menegaskan bahwa pertobatan yang disaksikan hari ini adalah buah pewartaan dan kesaksian hidup yang lama. Bapak Ruben termasuk yang paling keras berpegang pada keyakinan dan agama Marapu. Pak Pendeta juga menegaskan bahwa tidak kebetulan Bapak Ruben dan istri memutuskan untuk dibabtis tepat pada saat tim sedang melakukan proses pemeriksaan naskah PB Bahasa Kodi. Pak Ruben sudah mendengar sendiri bagaimana Tuhan Yesus Kristus menyapa dia dalam bahasa nenek-moyangnya. Selama ini ia menyembah Allah yang “tidak dikenal”. Sekarang ia bertemu dengan Allah yang sesungguhnya. Pertobatan ini adalah buah dan dampak pewartaan firman Allah dalam bahasa yang dipahami manusia. Oleh karena itulah, Pak Pdt. Ara meminta tim Penerjemahan menjadi “tuan rumah” yang menerima pasangan yang mau dibabtis ini di depan rumah Tuhan, dan mempersilahkan mereka masuk untuk dibabtis serta menjadi warga jemaat Tuhan di Panenggo Ede. Sungguh sebuah pengalaman yang unik dan menggembirakan, melihat besarnya dampak Firman Tuhan yang mengubah manusia.