Meskipun tahun ini Lembaga Alkitab Indonesia telah memasuki usia 71 tahun, masih banyak umat Kristiani di Indonesia yang belum mengenal secara utuh visi misi dan pelayanan LAI. Ke berbagai gereja dan persekutuan LAI dan mitra-mitranya sering hadir untuk memperkenalkan dan menyampaikan visi dan misinya. Salah satunya dalam Ibadah Minggu di Gereja Protestan Maluku (GPM) Nehemia, Ambon. Dalam presentasi yang berlangsung sekitar 7-10 menit LAI secara khusus menyampaikan Program Satu Dalam Kasih (SDK) yang menghadirkan Alkitab dan bagian-bagiannya bagi umat-umat Kristiani yang tinggal di berbagai daerah terpencil di Nusantara. Program SDK berusaha memenuhi kebutuhan Alkitab bagi umat Tuhan yang kesulitan memilikinya karena faktor ekonomi dan geografis.
LAI memiliki visi agar firman Tuhan menjangkau semua generasi. Artinya Kabar Baik harus mudah diperoleh dan mudah diakses semua orang. Visi tersebut dijabarkan dalam misi menerjemahkan, menerbitkan, dan menghadirkan Kabar Baik dalam kemitraan dengan berbagai pihak. Mengandalkan kekuatannya sendiri LAI tidak akan mampu menjangkau dan melayani seluruh umat Kristiani yang tersebar di berbagai wilayah di nusantara. Karena itu kemitraan dengan berbagai kalangan termasuk gereja menjadi sebuah kemestian.
Dalam presentasi di GPM Nehemia, Ambon, LAI menampilkan video yang menunjukkan pelayanan dan dampak program SDK, meliputi kegiatan SDK sepanjang tahun 2024 dan rencana penyebaran Alkitab melalui program SDK untuk tahun 2025. Program SDK telah berjalan lebih dari 20 tahun, dimulai dari tahun 1990 LAI menggalang dukungan untuk menyebarkan 2.500 Alkitab dalam setahun. Seperempat abad kemudian, pada tahun 2025, LAI berencana untuk menyebarkan 155.000 Alkitab untuk didistribusikan kepada 155.000 umat Tuhan yang berada di berbagai pelosok Nusantara. Untuk wilayah Maluku, fokus utama program SDK pada 2025 adalah Pulau Seram (Klasis Seram Timur dan Seram Utara, total 32 jemaat, 8.113 eksemplar) dan Pulau Buru (Utara dan Selatan, 59 jemaat, 15.557 eksemplar).
LAI mengajak jemaat untuk mendukung program SDK 2025 dengan berdoa, menyebarkan informasi, dan mendukung melalui donasi. Donasi dapat diberikan melalui amplop berisi formulir dukungan yang dapat diisi dan diserahkan ke kotak donasi yang tersedia atau kepada pendeta/majelis. Donasi juga dapat dilakukan melalui transfer bank ke rekening yang tertera di formulir atau dengan memindai kode QR. Informasi transfer dapat dikirimkan ke nomor WhatsApp yang tercantum. Dukungan rutin dapat dilakukan dengan mengisi data lengkap dan mencentang kotak "Rutin".
Selain program SDK, LAI juga mengumumkan penerbitan Alkitab Terjemahan Baru ke-2 (TB2) pada tahun 2023. Alkitab TB2 hadir sebagai pembaruan dari Alkitab Terjemahan Baru (TB) yang terbit pada 1974. Sepanjang hampir 50 tahun (sejak 1974), banyak ejaan, kosakata, dan makna terjemahan yang telah berubah/bergeser artinya. Kehadiran Alkitab TB2 didasarkan pada tiga alasan utama: perubahan dalam bahasa Indonesia (sebagai contoh dalam presentasi, perubahan makna kata "ganja"), perkembangan ilmu penerjemahan (misalnya, penafsiran yang lebih akurat terhadap Nehemia 1:8), dan penemuan terkini dari teks-teks kuno (misalnya, pemahaman yang lebih tepat tentang "bukit pengorbanan"). Alkitab TB2 ini nantinya diharapkan menjadi Alkitab standar bagi gereja-gereja di Indonesia. Jemaat dapat menghubungi LAI atau toko-toko buku rohani terdekat untuk memesan Alkitab TB2.
Sebagai penutup LAI menyampaikan terima kasih atas doa, perhatian, dan dukungan dari jemaat GPM Nehemia, serta mendoakan saudara-saudari seiman di daerah terpencil. Presentasi ditutup dengan salam "Salam Alkitab Untuk Semua".