Pembukaan Pekan Alkitab Cirebon 2025
Pekan Alkitab Cirebon 2025 resmi dibuka pada Kamis, 24 April 2025, dan akan berlangsung hingga 26 April di BPK Penabur Cirebon. Sore itu, suasana di sekitar perpustakaan sekolah terasa berbeda. Dari kejauhan terdengar alunan lagu puji-pujian kontemporer, tanda bahwa ibadah pembukaan sedang dipersiapkan.
Tepat pukul 17.00 WIB, ibadah dimulai di ruang perpustakaan sekolah. Meski tempatnya sederhana dan hanya diiringi satu keyboard, suasana ibadah terasa hangat dan penuh sukacita. Semua yang hadir tampak antusias mengikuti jalannya acara.
Renungan dibawakan oleh Pdt. Samuel, yang menyampaikan pesan mendalam tentang kekristenan. Ia menekankan bahwa kekristenan bukan sekadar agama atau pencarian pribadi, tetapi kisah tentang Allah yang lebih dulu mencari manusia. Kristus hadir sebagai perantara, sebagai wujud nyata dari kasih dan upaya pendamaian dari Allah. “Inilah semangat yang seharusnya hidup dalam Pekan Alkitab ini,” ujarnya. Ia juga mengajak jemaat agar kegiatan ini tidak berhenti di sini saja—bukan hanya momentum, tapi menjadi movement, sebuah gerakan nyata.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Ketua Panitia, Pdt. Daniel Apai. Dengan gaya yang akrab dan semangat yang tinggi, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini. Salah satu sorotan menarik adalah dukungan dari sponsor lomba menggambar. “Bayangkan! Besok ada lomba menggambar, cuma bayar 10.000 pulang-pulang bawa alat gambar dan pensil warna baru!” ujarnya penuh semangat. Ia menutup sambutan dengan kalimat yang mencuri perhatian, “Semoga dengan adanya kegiatan ini, banyak anak-anak makin cinta Alkitab! Karena anak-anak cinta Alkitab, kita semua cinta Alkitab, cinta Tuhan, jadi masuk surga!”
Pdt. Anwar Tjen, Ph.D. dari Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) turut memberikan sambutan. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini adalah wujud nyata dari kerja sama antara LAI dan gereja-gereja dalam melayani umat. Ia juga menekankan pentingnya relevansi dalam menyampaikan firman Tuhan. “Pertanggung jawaban penerjemahan bukanlah kepada dunia ini, tapi kepada Tuhan. Kalau salah Alkitab ini, sesatlah semua orang!” ucapnya dengan tegas.
Sebagai penutup, Ibu Decianah Liatna dari BPK Penabur menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini. Beliau bersyukur karena kegiatan ini bukan hanya menambah wawasan, tetapi juga membuat anak-anak semakin mencintai Alkitab dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Pekan Alkitab baru saja dimulai, dan semangatnya sudah begitu terasa. Semoga semangat ini terus berlanjut, dan membuat anak-anak semakin mencintai Alkitab.