Misi Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) yaitu menerjemahkan, menerbitkan, menghadirkan firman Allah dalam kemitraan dengan semua. Kemitraan menjadi fondasi utama pelayanan LAI. Pilar LAI sendiri terdiri dari beragam kalangan: gereja, lembaga-lembaga kristiani, umat perorangan, perusahaan, pemerintah, dan persekutuan internasional. Beberapa tahun ini LAI mencoba mempererat hubungan kemitraan dan kerja sama dengan gereja-gereja dan lembaga-lembaga keumatan melalui kesepakatan kerja sama (KKS). LAI juga menjumpai beragam kalangan baik dari unsur pemerintahaan maupun swasta dalam upaya kemitraan Kabar Baik di bumi Nusantara.
Pada 21 Juli kemarin, Kepala Kantor Perwakilan LAI di Makassar, Diana Rampan, didampingi Staf Kemitraan dan Penggalangan Dukungan, Fepitha Via Dolorosa, bertemu dengan pimpinan sinode Gereja Protestan Indonesia di Luwu (GPIL) di Palopo untuk membahas berbagai hal tentang kemitraan kedua lembaga. Dari Sinode GPIL hadir Ketua Umum, Sekretaris Umum dan Wakil Sektretaris Umum Sinode GPIL.
Ada beberapa poin penting yang dibahas: pembaruan KKS antara LAI dan Sinode GPIL, Rencana sosialisasi Alkitab Terjemahan Baru Edisi 2 (TB-2) melalui Zoom meeting yang rencananya akan diselenggarakan pada 18 Agustus 2025 dan permohonan LAI kepada sinode GPIL agar jemaat-jemaat di bawah pelayanan Sinode GPIL ikut mendukung dan melaksanakan Bulan Doa Alkitab 2025.
Semoga kemitraan kedua lembaga di masa mendatang semakin erat, terutama dalam panggilan bersama untuk menyebarkan dan menghadirkan Kabar Baik di tengah-tengah umat, agar firman Allah menjadi sumber inspirasi dan penuntun umat dalam menjalani kehidupan setiap hari.
Pertemuan di Toraja
Sehari kemudian, 22 Juli, Ibu Diana mendampingi Ketua Umum LAI, Pdt. Dr. Henriette T. Hutabarat-Lebang, bertemu dengan beberapa mitra pelayanan LAI di Toraja. Pertama, LAI berjumpa dengan Komisi Liturgi dan Musik Gereja Toraja (GT) bersama dengan Pdt. Daud Palelingan dan Ibu Bunga Rannu, membahas pelaksanaan Bulan Doa Alkitab 2025, termasuk distribusi liturgi BDA 2025 ke seluruh jemaat Gereja Toraja. Bersama dengan Bendahara Umum Gereja Toraja, LAI juga mendiskusikan dukungan Jemaat Gereja Toraja untuk pelaksanaan Bulan Doa Alkitab tahun sebelumnya (2024) yang mungkin belum diteruskan ke LAI dan masih tercatat di Sinode Gereja Toraja.
Perjumpaan berikutnya dengan Sekretaris Yayasan Pendidikan Kristen Toraja (YPKT), P. Tangkedatu, membahas berbagai hal seputar mengejawantahkan nilai-nilai kristiani dalam pendidikan dan juga mendorong dukungan YPKT dalam menggerakkan sekolah-sekolah di bawah naungannya untuk berpartisipasi dalam kegiatan Pekan Alkitab.
Selanjutnya masih di hari yang sama, LAI mengadakan audiensi dengan Wakil Sekretaris Umum Gereja Toraja, Dkn. Yunus Buana Patiku. Dalam pertemuan tersebut LAI menyampaikan terima kasih atas dukungan Sinode Gereja Toraja terhadap pelayanan LAI dan sebaliknya juga kemitraan bersama LAI dan Gereja Toraja dalam menerjemahkan dan menerbitkan Kabar Baik bagi umat Tuhan di sana. Lebih lanjut LAI mengajukan permohonan rekomendasi kepada jemaat-jemaat di bawah lingkup sinode Gereja Toraja untuk bisa mendukung dan melaksanakan Bulan Doa Alkitab 2025 pada bulan September nanti. LAI juga mengusulkan agar Sosialisasi TB-2 bisa diagendakan dalam Rapat Kerja Sinode Gereja Toraja pada 1 Oktober 2025 nanti.
LAI juga menyampaikan informasi dan menggalang dukungan untuk penyelenggaraan Pekan Alkitab yang akan dilaksanakan di dua lokasi, yaitu di Rantepao pada 2-5 Oktober 2025, dan kemudian di Makale pada 7-10 Oktober 2025.
Berbagai pertemuan pada hari itu ditutup dengan perjumpaan dengan Damayanti Batti, istri Wakil Bupati Toraja Utara. Dalam pertemuan dengan Ketua Penggerak PAUD Toraja Utara tersebut LAI menyampaikan rencana penyelenggaraan Pekan Alkitab di dua lokasi dan juga berharap keikutsertaan beliau untuk memberikan dukungan bagi penyelenggaraan kegiatan tersebut.
Audiensi di Mamasa
Esoknya 23 Juli 2025, Kepala Kantor Perwakilan LAI di Makassar, Diana Rampan, melanjutkan safari pelayanan ke Mamasa. Pagi hari kegiatan dibuka dengan audiensi bersama Sinode Gereja Toraja Mamasa (GTM). Dari LAI selain Kepala Perwakilan hadir pula, Staf Kemitraan dan Penggalangan Dukungan, Fepitha. Dari pihak Gereja Toraja Mamasa hadir Ketua Umum dan Sekretaris Umum Sinode GTM. Selain mengucapkan terima kasih atas dukungan GTM bagi pelayanan LAI, Diana juga berharap dukungan Sinode GTM dan jemaat-jemaat di bawah pelayanannya dalam Bulan Doa Alkitab 2025, yang akan menggalang dukungan bagi penerjemahan Alkitab dalam bahasa Ot Danum, Kalimantan. Selain itu pertemuan juga menyepakati untuk penyelenggaraan Sosialisasi Alkitab Terjemahan Baru Edisi 2 (TB-2), pada 18 Agustus 2025.
Pada hari yang sama LAI mengadakan audiensi dengan Bupati Mamasa, Welem Sambolangi. Dalam pertemuan tersebut dibahas tentang dukungan pemerintah daerah untuk para pelayan gereja, yaitu: Penatua, Diaken dan Pendeta se-GTM melalui penyediaan Alkitab TB 2 pesanan khusus dengan logo GTM. Juga Pengadaan Alkitab pesanan khusus dengan logo Pemerintah Daerah Kabupaten Mamasa. Dalam diskusi dengan LAI Bupati Mamasa menyampaikan dua harapan penting: adanya ketegasan dari pihak Sinode GTM terkait penggunaan TB 2 agar jemaat tidak bingung dalam memilih edisi Alkitab yang akan digunakan. Yang kedua, LAI diharapkan terus mengupayakan sosialisasi TB 2 agar informasi mengenai edisi baru ini juga dapat sampai ke jemaat awam.
Semoga melalui berbagai perjumpaan ini, pelayanan LAI semakin dikenal dan semakin banyak umat Tuhan yang mendukung pelayanan LAI dalam mewujudkan panggilan Alkitab hadir bagi semua orang.
