Satu Dalam Kasih di Timor Leste
Di pelosok Oe-Cusse, Timor Leste jemaat berhimpun dalam suasana khidmat peribadahan. Mereka memuji Tuhan dan mendengar Firman-Nya dengan penuh semangat. Bangunan gereja yang begitu sederhana tidak menghalangi mereka untuk bertumbuh dalam iman kepada Kristus. Sebagian besar dari mereka belum mempunyai Alkitab. Hanya sedikit yang memiliki, itupun Alkitabnya sudah using. Harap maklum, sejak Timor Leste memisahkan diri dari Indonesia lebih dari 22 tahun lampau, memiliki Alkitab menjadi mimpi.
“Kami kesulitan untuk bisa memiliki Alkitab. Alkitab baru ada di Kupang atau Dili. Biaya transportasi menuju ke sana mahal,” ungkap seorang warga jemaat yang kami temui. ”Kami tumbuh dari membaca Alkitab dalam bahasa Indonesia, hanya sebagian kecil saja yang bisa membaca dalam bahasa Timor Dawan,”lanjutnya.
Bagi mereka, memiliki Alkitab sendiri menjadi impian yang besar — simbol bahwa Tuhan sungguh hadir di rumah mereka. Puji Tuhan, atas dukungan para Sahabat Alkitab dan para mitra donatur, LAI menjawab kerinduan itu dengan membawa 5.193 Alkitab dan bagian-bagiannya kepada umat kristiani di Timor Leste.
Perjalanan lintas batas ini bukan tanpa tantangan. Kami melewati perjalanan darat yang panjang, suhu udara yang panas, dan kondisi jalan yang tidak selalu bersahabat serta menyeberang laut. Namun setiap ayunan langkah terasa ringan, karena terbayang senyuman banyak umat yang menanti kedatangan kami.
Saat Alkitab itu tiba, dan selanjutnya diserahkan, wajah berseri dan gembira terpancar dari para hamba Tuhan, warga dewasa, pemuda hingga anak-anak.
“Senangnya saya punya Alkitab sendiri, saya sekarang bisa membaca firman Tuhan setiap hari,” ujar seorang anak di Balibar Dili.
Kini firman Tuhan benar-benar hidup di tengah masyarakat Timor Leste — menguatkan iman, menyalakan pengharapan, dan mempersatukan hati umat di dua bangsa.
Perjalanan ini bukan sekadar distribusi Kitab Suci. Namun perjalanan menghadirkan kasih Tuhan yang menggerakkan para sahabat dan mitra LAI agar dapat menembus batas negara dan budaya. "Kalau mau melihat wajah Yesus datanglah ke Timor Leste," demikian pesan Pdt. Dominggus Alves, Ketua Sinode IPTL, yang disampaikan usai kami menyerahkan Alkitab dan bagian bagiannya hasil dukungan program Satu Dalam Kasih (SDK). Perjalanan SDK di Timor Leste berlangsung selama sepekan, antara 21-27 September 2025.
Di Timor Leste kami merasakan kehadiran dan penyertaan Tuhan. Namun, tentu saja ”wajah” Tuhan tidak hanya ada di sana. Masih banyak tempat lain di pelosok-pelosok Indonesia dan negara tetangga yang merindukan hadirnya firman Allah di tengah-tengah mereka. Kristus juga mengasihi mereka dan wajah-Nya hadir di sana. Kita juga diundang untuk menyapa dan berbagi kasih di tengah-tengah mereka. Setiap Alkitab yang dikirim membawa pelita dan harapan bagi mereka yang haus akan kebenaran.
Mari kita mendukung dan turut ambil bagian dalam pelayanan kasih ini — lewat doa, mewartakan, dan berdonasi. Menjadi rekan sekerja Allah, menghadirkan Kabar Baik sampai ke ujung bumi. (alpha)
























