Teknologi terus berkembang, LAI pun tak mau ketinggalan. Pada tanggal 17-21 Juni 2019, Lembaga Alkitab Indonesia memberikan pelatihan paratext kepada para editornya untuk mengolah naskah Alkitab dalam berbagai bahasa yang ada di Indonesia. Pelatihan yang diadakan di Gedung Pusat Alkitab ini juga diikuti oleh perwakilan dari Kartidaya.
Paratext adalah sebuah perangkat lunak komputer yang hadir sejak awal tahun 1990-an dan dibuat oleh Reinier de Blois saat bekerja sebagai konsultan penerjemahan di Afrika. Tujuannya supaya para penerjemah Alkitab dapat langsung mengetik naskah yang mereka kerjakan di komputer. Pada awal pembuatannya, paratext hanya berisi angka pasal, ayat, dan judul perikop, namun kini paratext dapat membantu editor sampai kepada pengoreksian tanda baca, huruf kapital, ayat referensi, pemenggalan kata, dan memasukkan gambar ilustrasi. Paratext kini digunakan oleh lembaga-lembaga Alkitab di seluruh dunia yang bernaung di bawah UBS dan SIL Internasional untuk menunjang proses penerjemahan Alkitab.
Pada pelatihan tersebut, Zeth Bitjoli dari ICAP-UBS hadir sebagai pelatih yang membimbing para editor menggunakan paratext versi terbaru, yaitu Paratext 9 Beta. Selain adanya penambahan fitur-fitur baru, tampilan yang lebih sederhana juga memudahkan editor dalam bekerja. Setiap peserta juga diajak untuk berlatih menyelesaikan masalah yang mereka hadapi di lapangan.
Mengoreksi naskah Alkitab bukanlah pekerjaan mudah, oleh sebab itu diperlukan perangkat lunak yang benar-benar mumpuni untuk membantu editor dalam mengolah naskah. Dengan adanya paratext versi terbaru ini diharapkan proses pengolahan naskah Alkitab dapat berjalan lebih efektif demi terwujudnya Alkitab Untuk Semua.
(Vera Harefa)