Suku Asmat adalah sebuah suku di Papua yang terkenal dengan hasil ukiran kayunya yang indah dan unik. Populasinya tersebar disekitar pantai Laut Arafura dan Pegunungan Jayawijaya. Wilayahnya kini telah menjadi kabupaten sendiri, Kabupaten Asmat,  yang terdiri dari tujuh distrik (kecamatan). Hampir setiap hari hujan turun dengan curah 3.000 sampai 4.000 mm/tahun. Pasang surut air laut juga sering masuk ke wilayah ini, sehingga tidak mengherankan kalau permukaan tanah di Asmat lembek dan berlumpur. Jalan hanya dibuat dari tumpukan papan kayu yang diletakkan di atas tanah yang berlumpur.Praktis tidak semua kendaraan bermotor bisa melewati jalan ini. Orang yang berjalan harus berhati-hati agar tidak terpeleset,terutama saat hujan.

Mayoritas pekerjaan masyarakat Asmat hidup dari berburu binatang hutan seperti: ular, kasuari, burung, babi hutan dan binatang lainnya. Mereka juga menokok dan mengolah sagu sebagai makanan pokok. Ada pula penduduk Asmat yang bekerja sebagai nelayan, mencari ikan dan udang untuk dimakan. Masyarakat Asmat umumnya beragama Katolik, Protestan, dan Animisme.

Lembaga Alkitab Indonesia bekerja sama dengan Keuskupan Agats  bermaksud menghadirkan Kabar Baik Bergambar (KBB) dalam bahasa Asmat. Buku ini berisi kisah-kisah Alkitab dan dilengkapi dengan gambar berwarna yang menarik minat anak untuk membacanya. Bukan hanya anak saja yang tertarik untuk memilikinya, para hamba Tuhan juga senang dan menolong mereka untuk mengerti Firman Tuhan dalam bahasa ibu mereka. Apalagi hingga sekarang belum tersedia Alkitab dalam bahasa Asmat. 

Kami mengajak Bapak, Ibu, dan Saudara semua untuk mendoakan, mewartakan dan mendonasikan penerjemahan dan penerbitan 5.000 KBB Asmat. Dukungan dapat disalurkan melalui: BCA dengan Rekening Virtual Account:  12000 110200, atas nama  KKPD Bandung.
 
Dukungan untuk satu  KBB Asmat sebesar Rp 95.000,-. 
Mohon cantumkan angka 5 saat mentransfer, contohnya: Rp 95.005,-. 

"Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"(Roma 10:15b).

Salam Alkitab untuk semua.