Sudah sekitar setahun lamanya Lembaga Alkitab Indonesia bekerja sama dengan gereja-gereja di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah menyelenggarakan Program Pembaca Baru Alkitab (PBA), yaitu program pemberantasan buta aksara berbasis Alkitab. Medan di Parigi Moutong yang bergunung-gunung dan kampung yang saling berjauhan menjadi tantangan tersendiri bagi LAI dalam menyelenggarakan kegiatan ini.
Enam bulan setelah evaluasi tahap pertama, pada 2-17 Maret 2020 berlangsung evaluasi tahap kedua. Evaluasi tahap II dilakukan untuk mengukur perkembangan kemampuan baca dan tulis para warga belajar dan juga memantapkan lebih lanjut para warga belajar terutama yang tinggal di pelosok-pelosok yang sama sekali belum bisa baca dan tulis. Evaluasi tahap II ini akan di lakukan selama 2 minggu di 6 desa dengan total jumlah warga belajar adalah 1200 orang meliputi anak-anak dan orang dewasa.
Dari Jakarta berangkat tim evaluasi yang beranggotakan: Ibu Neila Mamahit (Manajer Program PBA), Bpk. Ulbrits Siahaan (mitra LAI dari KKPD Jakarta), Ady Pedjaga (staf LAI), Perlando Panjaitan (staf LAI). Rombongan tiba di Kecamatan Tinombo, Parigi Moutong pada pukul 3 sore. Di tempat ini rombongan dari Jakarta berjumpa dan berkoordinasi dengan anggota tim setempat, yaitu: Yulius Penang (koordinator wilayah palasa & staf admin PBA Parigi Moutong), Pdt. Kristian Towimba (koordinator wilayah Tinombo-Sidoan), Rismon (tutor desa Tongko'u), Etman (tutor desa Bambatempa) dan Anton.
Tidak beristirahat lama, mereka langsung melanjutkan perjalanan dengan menggunakan sepeda motor menuju Desa Awu-awu. Inilah persinggahan pertama yang dituju rombongan LAI. Perjalanan yang di lalui begitu sulit dengan jalan yang berbatu-batu, melalui lereng gunung sehingga beberapa kali kami sempat terjatuh dari kendaraan. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan semangat untuk membawa perubahan bagi masyarakat di pelosok Parigi Moutong.
Melalui programPBA ini, diharapkan umat Tuhan di Parigi Moutong bisa membaca dan menulis dengan materi-materi belajar yang bersumber dari Alkitab. Selain lancar membaca dan menulis, diharapkan para warga belajar akan semakin lancar dan rajin membaca Alkitab, memahami isinya dan pada akhirnya menjadikan Firman Tuhan inspirasi utama yang merubah hidup mereka.
Salam Alkitab untuk semua.