Sapaan LAI
Sahabat Alkitab yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.
Kata "Syalom" berarti damai sejahtera. Damai tanpa sejahtera maka tidak ada artinya. Sejahtera tanpa damai apalah gunanya. Damai sejahtera menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Beberapa tahun lalu seorang teman bercerita tentang kejadian pelanggaran lalu lintas yang tanpa sengaja dia lakukan dan dia tidak terkena tilang. Dengan enteng dia mengatakan: "Saya bilang sama polisi yang menghentikan kendaraan saya, damai saja Pak. Dan semuanya jadi lancar."
Saya lalu bertanya lebih dalam: "Sejujurnya hati kamu merasa damai atau tidak dengan kejadian itu?" Dengan cepat dia menjawab: "Ya enggaklah!!" Dia menawarkan damai tapi tidak dengan rasa damai.
Beberapa tahun lalu sangat marak pemasangan spanduk di jalan-jalan protokol: "Damai itu Indah". Di beberapa tempat spanduk itu terasa menyejukkan.
Suatu saat saya ada perjalanan dinas ke Jayapura, Papua. Ada seorang rekan saya, beliau Pendeta, yang memberikan komentar terhadap spanduk "Damai itu Indah" yang juga dipasang di banyak tempat di sana. Dia berkata: "Dalam konteks Papua, slogan tersebut seperti berhenti hanya di spanduk saja. Di beberapa wilayah Papua banyak masyarakat yang masih trauma dengan kekerasan yang dilakukan aparat tentara di masa lalu. Sehingga rasa damai itu belum ada."
Bagaimana damai yang indah itu? Apakah sungguh dapat diwujudkan?
Perjuangan mewujudkan perdamaian tidak pernah berhenti sejak Kain dan Habel berkonflik seperti dikisahkan dalam Kitab Kejadian. Perjuangan terus dilakukan berbagai komunitas, lembaga bahkan negara. Tampaknya ini adalah pekerjaan abadi umat manusia.
Perdamaian bukan saja urusan dengan orang atau pihak lain. Bahkan dengan masa lalu pribadi kita, dengan pergumulan diri pribadi kita, haruslah perdamaian diupayakan secara serius. Tanpa ada perdamaian di tingkat personal, maka kita akan sulit berdamai dengan siapapun.
Kenaikan Tuhan Yesus ke surga yang kita peringati tahun ini bersamaan dengan momentum Idul Fitri bagi para sahabat muslim, adalah simbol sekaligus realitas pentingnya perdamaian di antara umat beragama di Indonesia. Hidup rukun berdampingan dalam perayaan hari besar yang berbeda, betapa sungguh damai itu indah.
Lembaga Alkitab Indonesia selalu berupaya untuk hadir di tengah umat dalam gerakan syalom, damai sejahtera. Hasil karya LAI adalah dalam semangat kebersamaan Oikoumene dimana di dalamnya ada semangat perdamaian. LAI juga hadir untuk para penyintas bencana di NTT, Timor Leste dan Malang. Suatu upaya menghadirkan rasa damai sejahtera di hati.
Jelas bahwa damai itu bukan hanya indah, tetapi sungguh sangat indah. Dengan catatan terwujud bersamaan dengan kesejahteraan di hati dan dalam keutuhan hidup kita secara bersama.
Salam Alkitab untuk Semua.
Dr. Sigit Triyono