Setelah tulah yang pertama yaitu air diubah menjadi darah, Firaun tetap tidak mentaati perintah Allah, maka Musa memberikan ancaman terhadap Firaun untuk memenuhi Mesir dengan menulahi-Nya dengan. Katak dijaman Mesir kuno sangat dikramatkan, karena bangsa Mesir salah satunya menyembah dewa Heqet, dewi kesuburan, yang berbentuk tubuh wanita dengan kepala katak. Karena begitu dikramatkan mereka dilarang membunuh katak, yang dianggap sebagai simbol kesuburan. Meskipun binatang yang dikramatkan, tulah katak ini sangat merepotkan bangsa Mesir, apalagi dengan sihir para dukun dan peramal Firaun justru semakin banyak katak memenuhi Mesir. Firaun akhirnya harus mengakui bahwa Allah Israel yang lebih kuat dari ilahnya ternyata yang telah menciptakan katak-katak memenuhi Mesir. Dan akhirnya Firaun angkat tangan, minta Musa dan Harun untuk berdoa kepada Allah agar tulah katak diakhiri dari Mesir.
Sahabat Alkitab, Tuhan, melalui tulah ini, sedang menyerang dewa-dewa Mesir untuk menunjukkan bahwa kuasa-Nya jauh lebih unggul daripada kekuatan-kekuatan gaib Mesir. Allah sedang mengejek Firaun dan rakyat Mesir, serta heqet. Allah Musa lebih dahsyat dibandingkan dengan Firaun, rakyat Mesir maupun heqet sendiri. Semua usaha Firaun untuk melawan tulah katak telah gagal, doa terhadap heqet, bahkan kekuatan ahli sihir Mesir semakin menambahi penderitaan. Firaun menyadari bahwa heqet dan ahli sihirnya bukan tandingan Allah Ibrani dan tidak mungkin melakukan perbuatan sedahsyat ini. Firaun akhirnya memanggil Musa dan Harun untuk menjauhkan katak-katak dari padanya dan dari rakyat Mesir memperlihatkan bahwa Firaun menyadari kuasa ini dari Allah. Seperti kita tahu, ketika semua katak dibinasakan dari seluruh Mesir, Firaun kembali memperlihatkan kekerasan hatinya kepada Allah.
Tuhan telah menawarkan pertobatan kepada Firaun, namun kesempatan itu ditampiknya. Melalui kisah ini kita kembali diingatkan untuk membuang sikap dan perilaku kita yang sama dengan Firaun. Meski kita telah berkali-kali membaca dan mendengar firman Allah, namun berkali-kali juga kita melawan Tuhan dan mengeraskan hati. Hal itu karena kejahatan kita telah menutup suara Tuhan yang terus memanggil. Sekarang, inilah saatnya bagi kita merespon panggilan Tuhan, tanggapi suaranya yang lembut, yang siap mengampuni segala kejahatan dan dosa-dosa yang kita perbuat. Jangan kita buang-buang kesempatan, selagi masih ada waktu.
Salam Alkitab Untuk Semua.