Hukuman Tuhan dalam wujud wabah terus diberikan supaya Firaun menyerah dari kekerasan hatinya. Nampaknya, hukuman-hukuman itu tidak menggoyahkan pendirian Firaun untuk menahan umat Israel di negerinya. Kali ini, wabah penyakit yang mematikan seluruh ternak di Mesir dijatuhkan Tuhan. Kecuali, ternak orang-orang Israel yang percaya kepada Allah.
Kalimat yang disampaikan Allah kepada Firaun melalui Musa, “Biarkanlah umat-Ku pergi supaya mereka dapat berbakti kepada-Ku” (ay.1) seolah Allah benar-benar memohon kepada Firaun untuk kemerdekaan umat-Nya. Allah yang memohon ini dapat kita pahami sebagai Allah yang sesungguhnya tidak mau menghukum Firaun dan menghancurkan seluruh Mesir. Karena itu Allah meminta dengan sangat supaya Firaun merelakan orang-orang Israel pergi dari negeri itu. Tetapi raja tetap berkeras kepala dan tidak mau melepaskan bangsa itu pergi.
Sahabat Alkitab, kisah ini memberikan kepada kita satu pelajaran bahwa sesungguhnya Tuhan kita tidak pernah mau menghukum siapapun. Karena itu, ketika kita berkeras hati melawan anjuran Tuhan, Dia masih mengingatkan kita bahkan memohon agar kita kembali ke jalan yang benar dan menuruti perintah-Nya. Namun, jika pada akhirnya kita mengalami kesulitan dan penderitaan yang kita anggap sebagai hukuman Tuhan, ingatlah, Allah pernah mengingatkan kita dan selalu meminta kita mengikuti perintah-Nya, bahkan sampai memohon supaya kita tidak melakukan-Nya. jangan salahkan Allah, jika kita jatuh, karena itu konsekuensi dari keputusan kita sendiri. Namun dibalik semua itu, Allah tetap Allah yang baik dan selalu mengampuni kesalahan kita. Dia melindungi siapapun yang berbakti kepada-Nya.
Salam Alkitab Untuk Semua.