Abu dalam bacaan kita saat ini merupakan jelaga dari dapur peleburan yang terbuat dari batu bata buatan orang Ibrani. Abu itu tentu sangat lembut hingga ketika ditaburkan ke udara akan mudah beterbangan terbawa angin. Abu merupakan gambaran dari sejenis bakteri yang penyebarannya melalui udara. Bakteri atau virus ini menyebabkan demam tinggi, kulit melepuh, bernanah dan berwarna kehitam-hitaman, tentu saja sangat menyakitkan dan mematikan.
Tuhan menjadikan Firaun keras kepala. Semakin keras kepala, semakin banyak tulah yang menimpanya. Tujuan Tuhan membuat Firaun menjadi keras kepala adalah untuk menunjukkan kepada seluruh umat manusia, bahwa Allah lah satu-satunya yang berkuasa atas ciptaan-Nya. Tidak ada satu manusiapun yang berkuasa atas bumi ini, terlebih atas sesamanya. Itulah yang hendak ditunjukkan Allah kepada Firaun.
Sahabat Alkitab, jika kita renungkan kisah ini, ada pelajaran yang dapat kita petik bersama. Ada orang-orang di negeri ini yang merasa dirinya berkuasa dan menggunakan kekuasaannya untuk menindas orang lain. Hal sederhana, dalam keluarga kitapun ada anggota keluarga yang merasa dirinyalah yang berkuasa mengatur seluruh anggota keluarganya melampaui kewajibannya tanpa kompromi. Hal serupa juga dapat kita jumpai di tempat kita bekerja. Orang-orang yang merasa berkuasa ini, cenderung keras kepala dan tidak mau mendengar pendapat orang lain. Hal inilah yang hendak ditunjukkan kepada kita melalui bacaan saat ini. Bahwa di muka bumi ini tak satupun orang yang memiliki kuasa melampaui hak orang lain. Hanya Tuhan yang berkuasa atas hidup kita. Semakin kita keras kepala, semakin banyak tulah/kesulitan yang akan kita hadapi. Kiranya kisah Firaun dapat menjadi pelajaran bagi kita.
Salam Alkitab Untuk Semua.