Sebuah persekutuan idealnya digambarkan dengan adanya sebuah kelompok yang memiliki kesehatian sebagai satu tubuh dalam Kristus. Namun apabila yang terjadi adalah sebaliknya, dimana orang memiliki sikap egosentris, abai terhadap sesamanya, apakah itu masih layak disebut sebagai persekutuan?
Sahabat Alkitab bacaan kita pada hari ini, seringkali dipakai sebagai aturan dalam mengikuti perjamuan kudus, orang diingatkan untuk melakukan pengampunan dosa, menyucikan diri. Semestinya tidak berhenti di situ saja, memaknai teks ini harusnya juga diletakkan pada dimensi relasi antara para jemaat. Sehingga, alih-alih menjaga kesucian pribadi, mereka dapat membangun sebuah persekutuan yang saling memperhatikan.
Salam Alkitab Untuk Semua