Tuhan tidak membiarkan masa depan umat-Nya terputus, sekalipun mereka melakukan dosa di hadapan-Nya. Inilah fakta menarik yang muncul dalam narasi kesaksian di Alkitab, yakni bahwa Tuhan tidak melepaskan umat-Nya begitu saja meskipun mereka sudah dipenuhi oleh keberdosaan. Bahkan, sesuai dengan perkataan firman Tuhan dalam kitab Yeremia ini, Tuhan sendirilah yang akan membangun ulang kota kediaman umat-Nya dan secara spesifik merujuk pada titik-titik lokasi tertentu dalam wilayah kota Yerusalem. Tentu pemaknaan yang muncul dalam perkataan ini tidak terjadi secara harafiah, yakni Tuhan yang membangun kota fisik secara adikodrati maupun sekejap dalam satu momen singkat. Nubuatan tersebut memiliki nilai yang jauh lebih dalam, luas dan bersifat kekal.
Firman ini sedang mengingatkan umat Tuhan sekaligus mengukuhkan ulang sosok Tuhan pada benak dan hati mereka, bahwa Tuhan adalah sang Sumber dan Pemelihara kehidupan. Tuhanlah satu-satunya pihak yang dapat membangun ulang kehidupan mereka dan Dia melakukannya bukan dengan tujuan yang temporer melainkan kekal. Hal ini tergambar melalui keputusan Tuhan untuk terus memelihara umat-Nya ketika Ia berkata, “Sesungguhnya, seperti ketetapan-ketetapan ini tidak akan beralih dari hadapan-Ku, demikian firman TUHAN, begitu jugalah keturunan Israel tidak akan berhenti menjadi bangsa di hadapan-Ku sepanjang masa… begitu jugalah Aku tidak akan menolak segala keturunan Israel, karena segala yang mereka lakukan, demikianlah firman TUHAN.”
Perkataan Tuhan ini tentu tidak hanya berhenti pada ras atau bangsa Israel itu sendiri secara harafiah, melainkan Tuhan telah melakukan karya pembebasan untuk hidup kekal yang ditujukan bagi seluruh ciptaan-Nya. Sebagai umat percaya, kita pun semestinya menyadari atas karya kasih Tuhan yang begitu besar dan tak terlampaui oleh ruang-waktu kefanaan. Tuhan selalu memelihara kita di sepanjang waktu, meski kadang pemeliharaan itu terasa begitu samar dalam pandangan kita akibat berbagai persoalan yang terjadi. Tuhan selalu memberikan pertolongan di segala kondisi, meski kadang kita terlena oleh berbagai keresahan yang terlalu kuat kita rasakan.
Kiranya renungan firman Tuhan hari ini mampu kita resapi sebagai pengingat akan kasih dan pemeliharaan Tuhan di sepanjang sejarah kehidupan kita hingga hari-hari mendatang yang masih menjadi misteri.