Sahabat Alkitab, kita perlu menggumuli secara serius mengenai perilaku iman yang selama ini kita bangun dalam hidup keseharian. Entah sadar atau tidak, masih banyak kenyataan umat Tuhan yang terlalu membatasi kasih dan karya Allah dalam hidup yang begitu besar. Sikap yang terlalu narsis dalam beriman maupun keangkuhan menjalani hidup di dalam keberagaman dapat membuat seorang umat Tuhan membangun sikap penghakiman atas sesama. Orang yang seperti ini merasa kasih Tuhan hanya tersedia dan hanya berhak dinikmati oleh dirinya maupun kelompoknya sendiri. Dia tidak menyadari bahwa kuasa, karya dan misi Tuhan yang mendatangkan keselamatan terlalu besar untuk dimonopoli seorang diri.
Sikap Tuhan Yesus yang muncul dalam bacaan firman Tuhan pada hari ini telah menunjukkan dengan sangat jelas betapa tegasnya Yesus ingin membagikan injil kerajaan Allah bagi seluruh pihak. Sikap Tuhan pada narasi ini sudah sangat jelas, yakni Dia ingin setiap orang, tanpa terkecuali, menerima dan menikmati injil kerajaan Allah tanpa syarat. Namun, sikap pembatasan justru muncul dari orang-orang yang pada saat itu merasa sebagai pemilik hak tunggal kabar sukacita tersebut. Mereka terlalu narsis untuk menyadari bahwa kerajaan Allah adalah hak setiap orang dan merupakan karya Ilahi yang tidak dapat serta tidak mampu dibatasi oleh manusia.
Pada saat ini, kita pun diajak untuk menilik ke dalam diri sendiri perihal kesadaran diri di hadapan Allah dan sesama. Apakah kita sudah menjadi rekan kerja Allah yang memberitakan kabar sukacita bagi dunia atau malah menikmatinya dengan terlalu egois? Apakah kita masih merasa sebagai satu-satunya pihak yang berhak untuk menikmati karya penyelamatan-Nya? Ingatlah, bahwa Tuhan Yesus tidak pernah menahan Diri-Nya untuk memberitakan injil kerajaan Allah dan Dia tidak pernah berkenan untuk dibatasi dalam melakukannya. Jadi, jangan biarkan diri ini terhanyut dalam keegoisan beriman hingga justru berusaha menghambat kerja Ilahi yang merangkul setiap ciptaan-Nya. Masih banyak permasalahan yang muncul di dunia yang membutuhkan kehadiran injil kerajaan Allah untuk menghasilkan perubahan. Masih banyak individu yang membutuhkan sapaan dan rengkuhan cinta sang Agung. Masih banyak ciptaan lain selain manusia yang juga membutuhkan pemulihan dan kehangatan kasih Tuhan.